Meski Pendapatan Tergerus, Laba Bersih Telkom Indonesia Naik Jadi Rp6,01 Triliun
Bisnis telekomunikasi masih menjadi primadona di kuartal I-2021. Emiten pelat merah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) membuktikannya dengan mencatatkan kenaikan 2,59% laba bersih pada kuartal I-2021.Bisnis telekomunikasi masih menjadi primadona di kuartal I-2021. Emiten pelat merah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) membuktikannya dengan mencatatkan kenaikan 2,59% laba bersih pada kuartal I-2021.
Korporasi
JAKARTA – Bisnis telekomunikasi masih menjadi primadona di kuartal I-2021. Emiten pelat merah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) membuktikannya dengan mencatatkan kenaikan 2,59% laba bersih pada kuartal I-2021.
Laba bersih TLKM naik dari Rp5,86 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp6,01 triliun pada kuartal I-2021. Laba bersih TLKM masih kokoh meski pendapatan TLKM turun tipis 0,76% year on year (yoy).
Segmen bisnis telepon yang tergerus 23,47% yoy menjadi pemicu utama menurunnya pendapatan TLKM. Segmen bisnis telepon TLKM mengalami penurunan dari Rp5,58 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp4,35 triliun pada kuartal I-2021.
- Modernland Realty Raup Marketing Sales Rp341 Miliar pada Kuartal I-2021
- Waskita Karya Raih Kontrak Pembangunan Jalan Perbatasan RI-Malaysia Rp225 Miliar
- Pengelola Hypermart (MPPA) Berpotensi Meraih Rp670,85 Miliar Lewat Private Placement
Kondisi serupa dialami segmen interkoneksi Telkom yang menukik 10,97% dari Rp2,05 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp1,82 triliun pada kuartal I-2021.
Senasib, pendapatan segmen penjualan data, internet, dan jasa teknologi informasi TLKM tergelincir 0,31% dari 19,20 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp19,14 triliun pada kuartal I-2021.
Bisnis Indihome jadi satu-satunya segmen yang berhasil alami kenaikan sebesar 25% pada kuartal I-2021. TLKM mengantongi Rp6,34 triliun dari bisnis Indihome atau lebih tinggi dibandingkan capaian kuartal I-2020 yang sebesar Rp5,07 triliun.
Secara keseluruhan, TLKM membukukan pendapatan Rp33,94 pada tiga bulan pertama tahun ini. Realisasi itu turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp34,19 triliun.
Meski begitu, perusahaan pelat merah ini berhasil menerima pendapatan lainnya sebesar Rp98 miliar pada kuartal I-2021. Selain itu beban pajak yang susut dari Rp2,62 triliun menjadi Rp2,42 triliun pada kuartal I-2021 ikut mendorong kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
Hal ini lah menjadi penyebab TLKM membukukan kenaikan laba bersih di tengah penurunan pendapatan usaha. Earning per share (EPS) perseroan pun terungkit dari Rp59,17 pada kuartal I-2020 menjadi Rp60.71 pada kuartal I-2021.
Kinerja yang apik selama tiga bulan ini berimplikasi terhadap penambahan aset di tubuh TLKM. Total aset perseroan pada kuartal I-2021 tumbuh menjadi Rp257,84 triliun dari sebelumnya Rp246,94 triliun.
Meski begitu, pacuan kinerja TLKM pada kuartal I-2021 ini nampaknya menimbulkan efek penambahan pos liabilitas. Total liabilitas TLKM naik dari Rp126,05 triliun pada akhir 2020 menjadi RP129,95 triliun pada akhir kuartal I-2021.