<p>Park Tower milik PT MNC Land Tbk. / Dok. MNC Land</p>
Korporasi

Meski Pendapatan Turun, Laba Bersih MNC Land Milik Hary Tanoe Meningkat 19,4 Persen

  • Perusahaan properti milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Land Tbk (KPIG), mencatat penurunan pendapatan sebesar 36,4% menjadi Rp678,04 miliar pada 2020. Pada periode sebelumnya, KPIG berhasil mencatatkan pendapatan senilai Rp1,07 triliun.

Korporasi

Reza Pahlevi

JAKARTA – Perusahaan properti milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Land Tbk (KPIG), mencatat penurunan pendapatan sebesar 36,4% menjadi Rp678,04 miliar pada 2020. Pada periode sebelumnya, KPIG berhasil mencatatkan pendapatan senilai Rp1,07 triliun.

Kontribusi pendapatan MNC Land pada 2020 didominasi oleh jasa keamanan & lainnya dengan total Rp339 miliar yang mewakili 50% dari total pendapatan.

Selanjutnya, sewa ruang perkantoran berkontribusi 29% dari total pendapatan atau setara Rp197 miliar. Pendapatan sewa perkantoran ini meningkat 6% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp197 miliar.

Lalu, ada pendapatan sektor resor & golf yang berkontribusi 19% dari total pendapatan KPIG. Sisanya, sektor apartemen & properti lainnya berkontribusi hanya 2%.

MNC Land berhasil menekan beban pokok pendapatan sebesar 21% menjadi Rp526,9 miliar sepanjang 2020. Pada tahun sebelumnya, beban pokok pendapatan tercatat Rp666,86 miliar.

Selain itu, beban umum dan administrasi KPIG juga berhasil ditekan signifikan 31% menjadi Rp176,19 miliar dari sebelumnya Rp258,58 miliar. Selain itu, keuntungan atas revaluasi properti investasi tercatat meningkat 35% menjadi Rp440,66 miliar dari sebelumnya Rp326,87 miliar.

Catatan tersebut pun membuat laba bersih atau laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 19,4% menjadi Rp310,35 miliar. Pada tahun sebelumnya, laba bersih tercatat sebesar Rp259,73 miliar. Laba per saham pun meningkat sedikit menjadi Rp3,85 per lembar dari Rp3,46 per lembar.

Meski begitu, posisi kas perusahaan mengalami tekanan. Tercatat ada penurunan kas dan setara kas sebesar Rp115,25 miliar sepanjang 2020. Penurunan ini membuat kas dan setara kas akhir tahun KPIG tersisa Rp67,29 miliar dari posisi awal tahun yang sebesar Rp181,82 miliar.

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan anjlok 73,2% menjadi Rp531,08 miliar dari sebelumnya Rp1,98 triliun. Sementara itu, arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi membengkak 109% menjadi Rp124,97 miliar dari sebelumnya Rp59,69 miliar.

Liabilitas KPIG tercatat meningkat 11,9% menjadi Rp6,15 triliun dari sebelumnya Rp5,49 triliun. Liabilitas jangka pendek membengkak 47,8% menjadi Rp2,3 triliun dari sebelumnya Rp1,56 triliun. Utang jangka panjang lainnya yang jatuh tempo dalam satu tahun melambung 180% menjadi Rp1,14 triliun dari sebelumnya Rp407 miliar.

Di sisi lain, ekuitas KPIG dapat meningkat sedikit menjadi Rp23,28 triliun pada 2020. Sebelumnya, ekuitas tercatat Rp23,08 triliun.

Total aset KPIG pun tercatat naik tipis 3% menjadi Rp29,43 triliun dari sebelumnya Rp28,57 triliun. Aset tidak lancar mendominasi sebesar Rp25,16 triliun dan aset tidak lancar tercatat Rp4,27 triliun. (RCS)