Meski Pendapatan Turun, Laba Solusi Bangun Indonesia Terungkit Jadi Rp650 Miliar
Produsen semen terbesar ke tiga di Indonesia, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) membukukan penurunan penjualan akibat konsumsi pasar semen yang tertekan sepanjang 2020 lalu.
Korporasi
JAKARTA – Produsen semen terbesar ke tiga di Indonesia, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) membukukan penurunan penjualan akibat konsumsi pasar semen yang tertekan sepanjang 2020 lalu. Meski demikian, perusahaan ini masih bisa meningkatkan labanya.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan yang diraih SMCB menurun 8,6% dari Rp11,1 triliun pada 2019 menjadi Rp10,1 triliun pada 2020. Melemahnya pendapatan SMCB merupakan implikasi dari volume penjualan seluruh produk yang tidak terserap maksimal pada tahun lalu.
Volume penjualan semen dan terak SMCB pada 2020 tercatat sebesar 10,5 juta ton. Angka ini menurun 11,6% dibandingkan 2019 yang sebesar 11,9 juta ton. Sementara volume penjualan beton SMCB menurun dari 1,5 juta meter kubik pada 2019 menjadi 874.000 meter kubik pada 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Meski volume penjualan tidak terserap optimal, perusahaan justru mengalami kenaikan utang usaha. Utang usaha SMCB naik dari Rp1,64 triliun pada 2019 menjadi Rp1,77 pada 2020.
Liabilitas perusahaan tercatat naik tipis dari Rp12,58 triliun pada 2019 menjadi Rp13,17 triliun. Hal ini disumbangkan kewajiban perusahaan membayar liabilitas jangka pendek yang nilainya meroket menjadi Rp4,1 triliun dari sebelumnya Rp2,9 triliun pada 2019
SMCB masih dapat mempertahankan nilai aset di tengah penurunan kinerja sepanjang 2020 lalu. Jumlah aset perusahaan naik tipis dari Rp19,56 triliun pada 2019 menjadi Rp20,73 triliun pada 2020.
Kenaikan Laba
Beban pokok yang menurun 12,8% menjadi Rp7 triliun dari sebelumnya Rp11 trilun membuat perusahaan mampu mengamankan kenaikkan laba perusahaan. Secara keseluruhan, laba tahun berjalan perusahaan terungkit 30,4% dari Rp449 miliar pada 2019 menjadi Rp650 miliar di tahun lalu.
Untuk diketahui, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) baru saja melepas 18% kepemilikan saham SMCB pada 8 Maret 2021 silam. Divestasi ini akan dilakukan melalui rights issue (hak memesan efek terlebih dahulu/HMETD).
Sebelum divestasi, SMGR menguasai 98,3% atas kepemilikan SMCB pada akhir tahun 2020. Adapun akuisisi ini ditempuh SMGR pada 2019 silam.