<p>PT HM Sampoerna Tbk/ Sumber: idxchannel.com</p>
Industri

Meski Penjualan Turun, Laba HM Sampoerna Capai Rp13,72 Triliun

  • JAKARTA – Emiten rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) membukukan penurunan penjualan sebesar 0,6% menjadi Rp106,06 triliun pada 2019.  Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di Jakarta, Senin, 30 Maret 2020, pada tahun sebelumnya, penjualan HMSP mencapai Rp106,74 triliun pada periode 2018. Meskipun penjualan turun, HMSP mencatat kenaikan laba bersih 1,4% year on year (yoy), dari […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Emiten rokok PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) membukukan penurunan penjualan sebesar 0,6% menjadi Rp106,06 triliun pada 2019. 

Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di Jakarta, Senin, 30 Maret 2020, pada tahun sebelumnya, penjualan HMSP mencapai Rp106,74 triliun pada periode 2018.

Meskipun penjualan turun, HMSP mencatat kenaikan laba bersih 1,4% year on year (yoy), dari Rp13,54 triliun pada 2018 menjadi Rp 13,72 triliun. Dengan beban pokok penjualan HMSP turun sebanyak 1,6% yoy menjadi Rp79,93 triliun. 

Di sisi lain, beban penjualan naik 5,2% yoy menjadi Rp6,62 triliun serta beban umum dan administrasi naik 4,9% menjadi Rp 2,42 triliun.

Adapun, total liabilitas HMSP mencapai Rp15,22 triliun dengan ekuitas Rp35,68 triliun. Sedangkan, total aset perseroan juga tumbuh 9,2% yoy menjadi Rp 50,9 triliun. Sejalan dengan utang yang meningkat 35,4% yoy menjadi Rp 15,22 triliun.

Selain itu, kas dan setara kas akhir 2019 naik menjadi Rp18,82 triliun dari sebelumnya Rp15,52 triliun pada 2018.

Dalam laporannya, managemen HMSP merinci penjualan domestik untuk produk sigaret kretek mesin (SKM) pada 2019 hanya naik 0,1% yoy menjadi Rp74,39 triliun, sementara sigaret putih mesin (SPM) tumbuh 1,5% yoy menjadi Rp 11,07 triliun. Sebaliknya, penjualan sigaret kretek tangan (SKT) merosot 4,4% yoy menjadi Rp19,69 triliun. 

Sedang penjualan ekspor HMSP hanya naik 0,05% yoy, dari Rp408 miliar pada 2018 menjadi Rp408,19 miliar. Bahkan penjualan produk lainnya anjlok 7,5% yoy menjadi Rp 490,21 miliar.