<p>Central Park Mall</p>
Properti

Meski Stagnan, Sektor Ritel Masih jadi Pilihan Investasi Properti

  • Knight Frank Indonesia mengungkapkan, sektor ritel masih menjadi salah satu pilihan aliran dana investasi (private cross border capital investment) saat ini meskipun cenderung stagnan. Hal ini didapatkan dari hasil survei terhadap bentuk-bentuk investasi properti.
Properti
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Knight Frank Indonesia mengungkapkan, sektor ritel masih menjadi salah satu pilihan aliran dana investasi (private cross border capital investment) saat ini meskipun trennya cenderung stagnan. Hal ini didapatkan dari hasil survei terhadap bentuk-bentuk investasi properti.

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan, tren sektor ritel di angka 12%. Investasi di sektor properti yang tertinggi menyasar kantor di angka 43% disusul industrial dan logistik di angka 19%.

"Sejauh ini ada 5 sektor target untuk private cross border capital investment di 2023 ada kantor industri dan logistik presidensial, retail dan terakhir hotel," katanya dalam konferensi pers Jakarta property market review of 1st semester 2023 for Retail and Industrial sectors pada Kamis, 7 September 2023.

Lalu untuk residensial di angka 19%, retail di angka 12% dan yang terakhir hotel di angka 7%. Dalam perspektif global memang diakui krisis global  masih diakui memberikan tantangan yang cukup spesifik bagi retail termasuk menyasar pemain hingga pasar di sektor ritel.
Namun kata Syarifah, sebenarnya retail setelah pandemi justru menjadi salah satu sektor yang masuk dalam radar investasi para investor. Apalagi selesai pandemi pemerintah mencabut larangan pembatasan kegiatan masyarakat dan akomodasi sehingga membuat ritel sebagai salah satu sektor yang lebih cepat pulih.

Retail tetap harus berbenah

Menurut Syarifah, meskipun ritel cepat pulih namun ritel juga harus berbenah. Melalui beberapa strategi diantaranya re building atau bangun kembali, resolving, re-engineering dan juga beberapa proses setting up strategi lainnya.

Jika melihat paparan yang ada berdasarkan ulasan pasar industri ritel sepanjang semester 1-2023, tidak ada pasokan baru yang masuk sehingga total pasokan tetap di kisaran 4,913,911 M2.

Lalu untuk tiket okupansi ritel menurun tipis cenderung stagnan di angka 0,1% dari semester sebelumnya menjadi 78,8%. Namun jika dilihat dari rata-rata harga sewa justru menunjukkan hal yang sebaliknya.

Di mana dari sisi rata harga sewa justru meningkat di angka Rp780,477 dan service charge juga meningkat di angka Rp157,266.

Jika secara umum dilihat ada 5 tenant terbesar yang menguasai industri ritel sepanjang semester 1 yaitu departemen store, entertainment, lifestyle, fashion dan juga sport Appparel.

Prediksi hingga akhir tahun 2023 industri ritel di Jakarta akan mendapat 3 project retail baru. Sedangkan kedepannya diperkirakan akan ada 6 project mall baru yang akan masuk hingga 2026 mendatang.