Meski Sudah Boleh Buka Maksimal 25 Persen, Pengusaha Bioskop Masih Ragu
Rencana pembukaan bioskop akan disepakati pada Rabu, 14 Oktober 2020.
Gaya Hidup
JAKARTA – Meski sudah mengantongi izin dari Gubenur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan untuk beroperasi kembali, namun asosiasi pengusaha bioskop mengaku masih ragu terkait ketersedian konten film yang akan ditayangkan nantinya.
Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin mengatakan akan berkoordinasi dulu dengan stakeholder industri film. Koordinasi mengenai kapasitas bioskop yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta yakni maksimal 25%.
Dengan kapasitas tersebut, ia ragu industri film mau masuk untuk ambil bagian di masa awal pembukaan bioskop. Pasalnya, pelaku industri film perlu memperhitungkan biaya modal dengan potensi penerimaan dari penayangan film di masa ini.
“Kalau 25 persen masalahnya gini, yang punya film mau enggak. (Rencana) kemarin kapasitas 50 persen saja pikir-pikir,” kata Djonny di Jakarta, Senin, 12 Oktober 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Pasalnya, kata Djonny, industri bioskop dan film merupakan sebuah mata rantai yang tak bisa diputus. Satu sama lain saling bergantung. Jadi, industri bioskop tidak bisa berjalan tanpa adanya film.
“Kita kan perlu film, produser kita tanya. Kalau mereka (industri film) enggan gimana. Ini asumsi. Karena pemilik film nasional dan impor itu tulang punggung kita,” tuturnya.
Menurut Djonny, jika nantinya terdapat kerugian. Penerimaan tidak sebanding dengan biaya pembuatan film, maka yang menanggung itu tentu industri film sendiri. Begitu pun pengelola bioskop, mereka harus menanggung biaya operasionalnya sendiri.
“Ketika film masuk bioskop, jatuh, habis. Dijual ke media lain. Kan enggak mungkin masuk bioskop muter lagi. Itu risiko. Sistem film itu ada yang dibayar langsung diawal, namun umumnya profit sharing,” ungkap Djonny.
Dia juga menyebutkan rencana pembukaan bioskop ini akan disepakati pada Rabu, 14 Oktober 2020. “Hari ini belum buka. Kami akan sepakati dulu pada meeting hari Rabu besok apakah membuka atau tidak,” ujarnya. (SKO)