Masa Pandemi, Laba Ritel Alfamart dan Alfamidi Milik Konglomerat Djoko Susanto Melesat
JAKARTA – Dua emiten berbasis bisnis ritel milik konglomerat Djoko Susanto, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI), kompak memperkirakan kenaikan laba bersih minimal 25% hingga 50% di tengah pandemi COVID-19. Seperti penjelasan kedua manajamen kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Manajemen Midi Utama, Sabtu, 13 Juni 2020 menyampaikan, bisnis […]
Industri
JAKARTA – Dua emiten berbasis bisnis ritel milik konglomerat Djoko Susanto, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) dan PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI), kompak memperkirakan kenaikan laba bersih minimal 25% hingga 50% di tengah pandemi COVID-19.
Seperti penjelasan kedua manajamen kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Manajemen Midi Utama, Sabtu, 13 Juni 2020 menyampaikan, bisnis perusahaan memang terganggu pandemi COVID-19, terutama pada pembatasan operasional.
Namun operator jaringan Alfamidi ini justru memperkirakan kenaikan laba bersih 25% hingga 50% untuk periode yang berakhir 31 Maret 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Manajemen Midi Utama juga menyampaikan, di tengah pembatasan jam operasional yang bervariasi antar daerah, perseroan akan tetap mematuhi peraturan yang berlaku tersebut. Terutama dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku dan memastikan agar distribusi pasokan barang-barang ke semua gerai tetap berjalan dengan lancar.
“Serta operasional gerai tetap dapat berjalan sehingga kebutuhan masyarakat dapat tetap terlayani dengan optimal,” ungkap manajemen Midi Utama.
Selain itu, perseroan juga mempunyai layanan pesan antar MIDI Kriing yang memudahkan konsumen sehingga konsumen tidak perlu datang langsung ke toko secara fisik. Adapun kegiatan-kegiatan CSR juga terus dilakukan oleh perseroan untuk meringankan beban pihak-pihak yang membutuhkan.
Senada dengan Midi Utama, manajemen Sumber Alfaria juga menegaskan terganggu oleh pandemi COVID-19 pada pembatasan operasional dalam kurun waktu 1-3 bulan. Namun pengelola jaringan Alfamart ini juga memperkirakan kenaikan laba bersih minimal 25% untuk periode Maret 2020.
Sebagai tambahan penjelaskan, manajemen Sumber Alfaria menuturkan, pihaknya menjalankan operasional setiap gerai dan juga pusat distribusi dengan mematuhi pada protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.
“Perseroan juga memastikan distribusi barang-barang kebutuhan pokok ke setiap gerai dapat berjalan dengan lancar sehingga kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi,” ujar manajemen Sumber Alfaria.
Di tengah pandemic COVID-19 ini, manajemen Sumber Alfaria juga menggalakkan belanja online yang dapat diakses melalui daring alfacart.com, atau dapat melalui aplikasi alfagift dan juga dapat melalui aplikasi whatsapp, hal ini diharapkan dapat membantu dan memudahkan konsumen sehingga tetap dapat di rumah saja.
Gerak Saham AMRT dan MIDI
Kejelasan mengenai kinerja keuangan dua emiten ini sejalan dengan gerak sahamnya.
Misalnya saja saham Sumber Alfaria dengan kode AMRT. Sejak menyentuh level terendah tahun ini Rp625 per lembar pada 24 Maret 2020, saham AMRT terus menunjukkan penguatan hingga Rp835 per lembar per 12 Juni 2020.
Meski begitu, secara year to date, pertumbuhan saham AMRT masih minus 5,11% dari posisi akhir 2019 Rp880.
Berbeda dengan saham AMRT, saham Midi Utama dengan kode MIDI justru konsisten menguat. Harganya bahkan sudah menjadi Rp1.440 per 12 Juni 2020 atau naik 25,22% dari posisi akhir tahun 2019 Rp1.150 per lembar.
Grup Alfamart ini dimiliki oleh Djoko Susanto, konglomerat terkaya ke-20 di Indonesia versi majalah Forbes 2019. Kekayaan Djoko ditaksir mencapai US$1,5 miliar setara Rp21 triliun yang berasal dari 16.000 ritel Alfamart dan Alfamidi, serta dari Omega Hotel. (SKO)