Meski Terkendala Bahasa, Mahasiswa Asing UGM Ini Terkesan Ikut KKN
- Mereka bergabung dalam upaya penurunan stunting dan pengentasan kemiskinan di Desa Lumbungrejo, Kecamatan Tempel, Sleman.
Nasional
JOGJA - Sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN), 28 mahasiswa dari berbagai fakultas Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan tiga mahasiswa asing dari Malaysia, Myanmar, dan Filipina. Mereka bergabung dalam upaya penurunan stunting dan pengentasan kemiskinan di Desa Lumbungrejo, Kecamatan Tempel, Sleman.
Salah satu mahasiswa asing, Moe, berasal dari Myanmar, mengungkapkan rasa bangganya bisa terlibat dalam program KKN ini, meskipun belum lancar berbahasa Indonesia dan bahasa Jawa dengan bantuan rekannya, Moe berhasil berinteraksi dengan warga setempat dan merasa pengalaman ini sangat berkesan “Saya kira ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan bagi saya,” ungkap Moe, dilansir ugm.ac.id, Senin, 24 Juli 2023.
Dalam pelaksanaan program KKN, para mahasiswa mendapatkan dukungan dan bantuan dari perangkat desa, seperti kepala dukuh, ketua RT, dan RW, yang membantu mereka menjalankan berbagai program, termasuk penurunan stunting, pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta pengembangan desa wisata sepanjang kali Krasak.
- Belanja APBN Diprioritaskan untuk Kesehatan dan Pendidikan Anak
- Deretan Belanja Kementrian Lembaga, Kemenhan Paling Banyak
- Gagal Panen Akibat Hujan, India Berlakukan Pembatasan Ekspor Beras
Tak hanya membawa manfaat bagi mahasiswa lokal maupun asing, program KKN ini juga selaras dengan tujuan pembangunan global berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Beberapa poin SDGs seperti zero hunger (tanpa kelaparan) dan no poverty (tanpa kemiskinan) menjadi fokus utama dari program ini.
Salah satu mahasiswa asing lainnya, Synna dari Filipina, berusaha memahami bahasa Jawa untuk memudahkan interaksi dengan warga lokal. Keikutsertaannya dalam program KKN juga memungkinkan dia untuk belajar budaya dan nilai-nilai lokal yang memperkaya pengalaman belajarnya.
Selama KKN berlangsung, Synna aktif terlibat dalam program pengembangan pariwisata berkelanjutan. Program ini tidak hanya berfokus pada kelestarian lingkungan, tetapi juga berupaya mendorong perkembangan UMKM dan menciptakan lapangan kerja baru di desa. Dengan pendekatan berkelanjutan, program ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat secara ekonomi dan menjaga kelestarian ekosistem darat.
Kepala Desa Lumbungrejo, Misbah Alhakim, menyambut baik program kerja yang dijalankan oleh para mahasiswa KKN. Misbah mengungkapkan bahwa program prioritas desa adalah penanganan stunting dan pengembangan destinasi wisata sepanjang kali Krasak. Dengan adanya program KKN ini, ia berharap masa depan anak-anak desa dapat lebih baik dari segi gizi dan kesehatan.
Program KKN ini juga dinilai sebagai upaya untuk mendorong Desa Lumbungrejo menjadi desa wisata yang berdaya saing. Pengembangan pariwisata berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membuka peluang ekonomi baru.