<p>Tenaga kesehatan melakukan sterilisasi tabung penyimpan sampel tes usap antigen COVID-19 terhadap pewarta foto di Sekretariat Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat, di kawasan Ampera, Jakarta, Minggu, 14 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Gaya Hidup

Meskipun Terdengar Mudah, Ini Bahaya Tes Antigen Mandiri di Rumah!

  • Melonjaknya kasus COVID19 di Indonesia, membuat masyarakat berani melakukan test swab antigen secara mandiri, hal ini didukung dengan semakin maraknya alat test antigen yang diperjual belikan di e-commerce secara bebas di kisaran harga Rp350 ribu - Rp500 ribu, dengan ini 25 alat antigen.

Gaya Hidup

Merina

Merina

Author

JAKARTA - Melonjaknya kasus COVID19 di Indonesia, membuat masyarakat berani melakukan test swab antigen secara mandiri. Hal ini didukung dengan semakin maraknya alat test antigen yang diperjualbelikan di e-commerce secara bebas di kisaran harga Rp350 ribu - Rp500 ribu.

Test antigen ini sendiri dilakukan dengan menggunakan teknik swab dari hidung atapun tenggorokan, untuk mengambil lendir yang akan digunakan sebagai sample.

Meskipun terdengar mudah, melakukan test swab antigen sangat tidak direkomendasikan secara mandiri tanpa bantuan tenaga kesehatan, karena dapat menimbulkan dampak negatif.

Berikut dampak negatif melakukan test antigen secara mandiri menurut Siloam Hospitals.

1. Cedera hingga pendarahan pada hidung

Dengan teknik yang harus memasukkan benda ke dalam hidung, test antigen yang dilakukan secara mandiri berpotensi menyebabkan cedera hingga pendarahan pada hidung. Hal tersebut terjadi karena tangkai dari alat swab yang mengenai pembuluh darah, maka dibutuhkan bantuan dari tenaga kesehatan yang mengetahui sejauh mana alat swab dapat masuk ke rongga hidung.

2. Menyebabkan rasa sakit dan patahnya tangkai alat swab

Patahnya tangkai alat swab dapat menimbulkan rasa sakit dan dampak negatif lainnya, hal ini dapat terjadi kepada orang yang memiliki struktur hidung yang tidak normal ataupun sempit. Kemudian bila tangkai swab patah dan tertinggal di dalam, hal ini akan menimbulkan rasa sakit hingga pendarahan.

3. Kesalahan pemeriksaan

Dalam melakukan test swab antigen bagian terpenting adalah bagaimana hasil dari test tersebut, jika tidak dilakukan dengan benar maka hasil swab dapat menunjukan hasil yang tidak akurat.

4. Risiko penularan COVID19 jika dilakukan dengan orang lain

Dengan melakukan swab antigen dengan bantuan orang lain yang bukan tenaga kesehatan, hal ini dapat meningkatkan resiko penularan COVID19. Karena kita tidak mengetahuo apakah orang yang membatu tersebut terinfeksi atau tidak.