Hadi Muhamad, Seorang pelukis dengan media daun jati tengah menyelesaikan karyanya di kawasan Pamulang Tangerang Selatan, Kamis 21 Oktober 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Foto

Meyulap Daun Jati Menjadi Karya Seni Bernilai Tinggi

  • Bagi banyak orang, daun jati kering yang jatuh berguguran hanyalah dianggap sebagai sampah yang tak bernilai harganya. Namun melalui tangan kreatif Hadi Muhamma
Foto
Panji Asmoro

Panji Asmoro

Author

Bagi banyak orang, daun jati kering yang jatuh berguguran hanyalah dianggap sebagai sampah yang tak bernilai harganya. Namun melalui tangan kreatif Hadi Muhammad (24), pemuda asal Pamulang, Kota Tangerang Selatan, limbah itu ternyata dapat disulap menjadi sebuah hasil karya yang sangat mempesona dan bernilai hingga jutaan rupiah.

Di dalam petak kontrakan yang ditinggalinya saat ini, ia mengubah limbah tersebut menjadi karya seni lukis yang sangat memukau. Wajah sejumlah tokoh negara, pemusik, hingga selebriti, terlukis dengan indah olehnya. Hasil karya yang dibuatnya, membuat pemuda lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu mampu memperoleh penghasilan hingga puluhan juta rupiah.

Hadi menuturkan bahwa kemampuan melukis siluet di atas media daun jati yang kini mendatangkan rezeki, hanya bermula dari hobinya yang memang senang melukis sejak usia dini. Namun semakin usianya bertambah, ia juga kian mengasah kemampuannya untuk melukis. 

Hingga dirinya pernah mencoba melukis di berbagai media lukis lain, seperti kopi misalnya. "Tapi waktu itu saya terinspirasi dari pelukis luar negeri yang membuat lukisan di atas daun maple, lambang negara Kanada," ujarnya. Dari inspirasi itu, Sejak 2017 silam, ia mulai mengasah kemampuanya  agar dapat menghasilkan karya sesuai hasratnya.

Sejak mulai mencobanya, kegagalan demi kegagalan dialaminya. Namun berkat kegigihan dirinya, pada awal 2021 akhirnya ia mampu melukis di atas media daun jati kering. Lukisan demi lukisan pun ia buat, namun tidak untuk dijual. Barulah pada Maret 2021 lalu, pundi-pundi rupiah mulai ia dapati. 

Bermula sejak ia berinisiatif untuk mengunggah hasil karyanya melalui akun instagram pribadi."Awalnya iseng, saya upload di IG (instagram). Terus saya tag tokoh yang saya buat. Tapi ternyata banyak yang apresiasi," katanya. Ia sangat mengingat momen pertama kali lukisannya ditawar. Bukan orang sembarangan yang hendak membelinya. Namun justru tokoh yang ia lukis, menawar hasil karyanya secara langsung.  Foto : Panji Asmoro/TrenAsia