<p>Ilustrasi aplikasi media sosial berbagi video TikTok asal China. / Pixabay</p>

Microsoft Bakal Akuisisi TikTok Rp730 Triliun

  • Dalam satu skenario, investor yang tidak berasal dari China, seperti Sequoia Capital, SoftBank, dan General Atlantic, bisa membeli saham mayoritas di aplikasi TikTok ini. Harga yang dipatok oleh ByteDance sebesar US$50 miliar.

Aprilia Ciptaning

NEWYORK – Raksasa teknologi Microsoft Corporation tengah mempertimbangkan keputusan untuk membeli aplikasi TikTok dengan nilai akuisisi US$50 miliar setara Rp730 triliun (kurs Rp14.600 per dolar Amerika Serikat.

The New York Times mengabarkan, perusahaan teknologi raksasa tersebut telah membahasnya bersama China ByteDance, pemilik TikTok.

Hal ini akan menjadi perdana bagi Microsoft dalam mengembangkan bisnis perangkat lunaknya. Pasalnya, perusahaan tersebut sebelumnya fokus pada teknologi konsumen di luar software untuk smartphone.

Namun, kali ini tujuan akuisisi adalah untuk menjangkau para pengguna milenial di Amerika Serikat (AS). Meskipun pernah mengakuisisi LinkedIn seharga US$27 miliar pada 2016, tetapi segmen kali ini berbeda.

“LinkedIn biasanya khusus untuk kalangan profesional, tetapi TikTok banyak digunakan oleh kalangan milenial,” tulis laporan tersebut.

Namun, di sisi lain, aplikasi asal China tersebut sempat terancam akan diblokir di AS atas perintah Presiden Donal Trump. Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa TikTok mempunyai potensi membahayakan keamanan nasional di AS.

Dengan adanya rencana akuisisi tersebut, masih muncul harapan bagi TikTok untuk mempertahankan pasarnya di AS. Di samping itu, TikTok juga telah menyiapkan skenario lain agar pemerintah AS mempertimbangkan rencana pemblokiran tersebut.

“Dalam satu skenario, investor yang tidak berasal dari China, seperti Sequoia Capital, SoftBank, dan General Atlantic, bisa membeli saham mayoritas di aplikasi ini. Harga yang dipatok oleh ByteDance sebesar US$50 miliar,” tulis The New York Times yang dikutip TrenAsia.com, Minggu, 2 Agustus 2020.

Diketahui, TikTok yang diluncurkan kali pertama pada 2017 ini sangat populer dengan jumlah unduhan aplikasi mencapai 2 miliar, sebanyak 800 juta di antaranya merupakan pengguna aktif. (SKO)