Microsoft Bakal Suntik Dana Rp150 Triliun ke OpenAI
- Perusahaan teknologi Microsoft dikabarkan tengah menjajaki investasi pada platform pembuat chatbot, OpenAI
Tekno
NEW YORK - Perusahaan teknologi Microsoft dikabarkan tengah menjajaki investasi pada platform pembuat chatbot, OpenAI. Tak tanggung-tanggung, dana yang bakal dikeluarkan oleh Microsoft adalah kisaran US$10 miliar atau kisaran Rp150 triliun.
Lewat investasi yang bakal dikucurkan oleh Microsoft, Open AI disinyalir akan memiliki valuasi kisaran US$29 miliar atau kisaran Rp450 Triliun. Sekadar informasi, saat ini OpenAI memiliki valuasi kisaran US$20 juta alias Rp300 miliar.
Berdasar rumor yang beredar, kesepakatan pada awalnya ditargetkan selesai pada akhir 2022, Namun, hingga saat ini belum jelas apakah kesepakatan betul-betul sudah selesai.
Mengutip The Wall Street Journal, OpenAI saat ini sedang dalam pembicaraan untuk menjual saham perusahaan dalam penawaran tender yang akan menghargai perusahaan sebesar US$29 miliar atau kisaran Rp450 triliun. Sejumlah perusahaan modal ventura termasuk Thrive Capital dan Founders Funds sedang dalam pembicaraan untuk menginvestasikan setidaknya US$300 juta atau kisaran Rp4,5 triliun dalam penjualan saham.
- The Fed Diprediksi Akan Naikkan Suku Bunga Tiga Kali di Tahun 2023, Berapa Kira-kira Kenaikannya?
- Rudal Amerika Kawin Paksa dengan Buk M1 Ukraina
- Gegara Avatar: The Way of Water, James Cameron Jadi Sutradara Film Terlaris Sepanjang Masa
- Lengkap! Ini Daftar Fasilitas yang Dikecualikan dari Pajak Natura atau Kenikmatan
Menanggapi kabar yang beredar, Microsoft mengatakan untuk tidak mengomentari spekulasi. Sedangkan OpenAI tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim di luar jam kerja reguler.
Ini bukan pertama kalinya Microsoft melihat investasi ke OpenAI. Raksasa teknologi itu telah menginvestasikan US$1 miliar atau kisaran Rp15 triliun ke OpenAI pada 2019. Kala itu, investasi ditujukan untuk meningkatkan investasinya dalam startup.
Tambahan informasi, OpenAI merupakan sebuah laboratorium penelitian kecerdasan buatan, didirikan oleh alumni Y Combinator yang merupakan anggota geng dari Elon Musk, Sam Altman pada 2015.
Pada November tahun lalu, chatbot AI menjadi viral lantaran dapat membalas sesuai dengan konteks yang dibicarakan oleh manusia.