Microsoft Hampir Lewati Apple Sebagai Perusahaan Paling Berharga
- New Mexico – Lonjakan saham Microsoft Corp hampir menggeser Apple Inc sebagai perusahaan paling berharga di dunia pada hari Rabu, satu hari sebelum perusahaan p
Dunia
New Mexico – Lonjakan saham Microsoft Corp hampir menggeser Apple Inc sebagai perusahaan paling berharga di dunia pada hari Rabu, satu hari sebelum perusahaan pembuat iPhone melaporkan hasil kuartalnya.
Didukung oleh pertumbuhan kuartal yang kuat dari bisnis cloud-computing nya, Azure, saham Microsoft naik 4,2% pada rekor $323,17, meningkatkan kapitalisasi pasar pembuat perangkat lunak itu menjadi $2,426 triliun. Angka ini berada sedikit di bawah penilaian Apple sebesar $2,461 triliun, menurut data Refinitiv.
Saham Apple merosot 0,3% menjelang laporannya yang akan dirilis pada hari Kamis, dengan investor fokus pada bagaimana krisis rantai pasokan global akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan iPhone nya.
- Revisi PP 109/2012 Tak Hanya Berlandaskan Aspek Kesehatan
- Pascatransformasi Subholding, Anak Usaha Pertamina Targetkan Pendapatan Rp56,8 Triliun
- Kredit Tumbuh Double Digit, Laba Bersih Bank DKI Terdongkrak 40,5 Persen Jadi Rp564 Miliar
Saham Microsoft tahun ini telah reli 45%, dengan permintaan layanan berbasis cloud yang mendorong penjualan dan disebabkan oleh pandemi. Saham Apple naik 12% pada 2021.
Nilai pasar saham Apple menyalip Microsoft pada 2010 dengan adanya iPhone yang menjadikannya perusahaan teknologi konsumen utama dunia. Dua perusahaan itu saling bergantian menjadi perusahaan paling berharga di dunia oleh Wall Street, dengan Apple yang mempertahankan gelar itu sejak pertengahan 2020.
Dalam laporannya Selasa malam, Microsoft memperkirakan akhir tahun kalender yang kuat berkat bisnis cloud yang berkembang pesat, tetapi masih dibayang-bayangi masalah rantai pasokan yang akan mengganggu unit-unit penting, seperti produksi laptop Surface dan konsol game Xbox.
Para analis rata-rata memprediksi Apple melaporkan pendapatan kuartal September naik 31% menjadi $84,8 miliar dan laba per saham yang disesuaikan sebesar $1,24, menurut Refinitiv.