Kiri ke kanan: Erlinda Rambu Enga dan Shinta Amang
Nasional

Microsoft Indonesia Jembatani Pemuda Sumba Tengah dan Parepare Menembus Dunia Digital

  • Skills for Jobs Indonesia menawarkan program pemberian literasi digital, keterampilan digital, dan persiapan kerja gratis.

Nasional

Bintang Surya Laksana

JAKARTA - Microsoft Indonesia komitmen untuk jembatani semangat pemuda dalam meningkatkan keterampilan mereka dengan menyediakan program pelatihan digital yang relevan. 

Dalam komitmen tersebut, Microsoft menghadirkan berbagai program pelatihan yang bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antara keterampilan pemuda saat ini dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam pekerjaan. 

Salah satu perwujudan nyata dari komitmen ini adalah inisiasi Skills for Jobs Indonesia yang menawarkan program pemberian literasi digital, keterampilan digital, dan persiapan kerja gratis. Program ini membawa nilai-nilai inklusivitas yang sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda. 

Peningkatan akses terhadap keterampilan digital merupakan fokus utama dari Skills for Jobs Indonesia yang menyediakan program pembelajaran kepada sebanyak mungkin masyarakat Indonesia di manapun mereka berada.

“Program Skills for Jobs dari Microsoft didedikasikan untuk memberdayakan orang muda guna membuka potensi mereka, membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk masa depan yang lebih cerah dan menjanjikan.,"  ujar Microsoft Philanthropies Lead for ASEAN, Supahrat Juramongkol.

Juramongkol menambahkan u ntuk memperingati Hari Sumpah Pemuda  pihaknya mengapresiasi para peserta kami yang tidak hanya mengikuti program ini, tetapi juga meneruskan dampak baiknya kepada orang terdekat dan komunitas mereka. "Kami berharap bahwa kisah-kisah para peserta ini dapat menciptakan efek domino yang memberdayakan orang-orang untuk mencapai lebih banyak,” 

Program tersebut telah membuahkan hasil yang dirasakan oleh pemuda asal Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Parepare, Sulawesi Selatan.

Adalah Erlinda Rambu Enga, atau yang lebih akrab dipanggil Erlinda, seorang sarjana peternakan asal NTT yang telah merasakan program dari Microsoft tersebut. Erlinda sendiri sempat menempuh pendidikan tingginya di Kupang sebelum kembali ke kampung halaman setelah lulus kuliah. 

“Latar belakang pendidikan dan pekerjaan saya jauh dari penggunaan komputer dan teknologi digital, belum lagi koneksi internet yang tidak stabil di wilayah ini membuat saya, dan mungkin orang muda seusia saya, tidak tahu apa itu keterampilan digital. Lalu pandemi melanda dan saya diajak ikut program ini oleh teman saya di kota Kupang. Ternyata banyak hal yang bisa saya pelajari dari sana,” ujar Erlinda.

Melalui Skills for Jobs Indonesia, Erlinda memulai dari awal untuk belajar mengoperasikan berbagai aplikasi Microsoft Office, termasuk Excel, Word, dan PowerPoint. Selain itu, dia juga mengikuti pelatihan manajemen bisnis yang membantunya meningkatkan efisiensi dalam menjalankan bisnis kecilnya. Erlinda menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanan ini, namun dengan tekad yang kuat, dia berhasil menyelesaikan semua modul pelatihan.

Berbagi

Namun, pengetahuan dan keterampilan baru tersebut tidak disimpan hanya untuk dirinya sendiri. Erlinda menyadari banyak warga di sekitarnya mengalami kesulitan dalam hal teknologi digital. Oleh karena itu, Erlinda membantu warga setempat yang menghadapi masalah teknologi dalam aktivitas sehari-hari mereka di rumahnya sendiri.

Banyak tetangga yang datang ke rumah Erlinda untuk meminta bantuan, entah itu dalam mengerjakan tugas, mencari pekerjaan secara online, atau persiapan kuliah di Pulau Jawa. Mereka ingin belajar agar tidak tertinggal dari mereka yang tinggal di kota besar. Erlinda dengan tulus menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari Skills for Jobs Indonesia untuk memberikan manfaat kepada orang lain. Erlinda selalu menyebarkan manfaat yang diterima dari Skills for Jobs Indonesia ke komunitasnya.

“Saya sadar bahwa banyak sekali anak muda di sekitar saya yang belum fasih digital. Berkat keterampilan Microsoft Office yang diajarkan melalui Skills for Jobs Indonesia, saya ditawarkan untuk menjadi pengajar komputer di salah satu SMK di sini,” tutup Erlinda.

Meningkatkan Bisnis

Manfaat Skills for Jobs Indonesia juga dirasakan oleh seorang pemuda asal Parepare, Sulawesi Selatan. 

Shinta Amang, seorang youthpreneur dari Parepare, Sulawesi Selatan meningkatkan bisnis UMKM miliknya dengan menjadi peserta program Skills for Jobs Indonesia. Tantangan yang dihadapi dalam mengelola bisnis butik gamis miliknya menjadi awal dirinya mengikuti Skills for Jobs Indonesia untuk menyelesaikan tantangan tersebut.

“Persaingan di bisnis busana itu bukan barang mudah, saya menyadari bergesernya perilaku konsumen yang kini memprioritaskan ranah online. Jadi saya harus cari cara untuk dapat bersaing. Karenanya saya ikut dan menyelesaikan 10 kelas online di Skills for Jobs, mayoritas terkait dengan pengelolaan bisnis hingga penggunaan Microsoft Office untuk menjalankan UMKM seperti usaha saya ini,” ujar Shinta.

Melalui sejumlah kelas tersebut, Shinta menerapkan keterampilan digital dan bisnis pada bisnisnya. Kini Shinta mengadopsi e-commerce agar pelanggan lebih leluasa melihat katalog, membaca ketentuan rental maupun pembelian, dan lainnya. 

Meskipun mungkin terdengar biasa bagi sebagian orang, namun hal tersebut adalah hal baru bagi Shinta dan terbukti efisien dalam menghemat waktu dan tenaga dalam menjalankan operasional toko.

Shinta menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi dan belajar seiring perkembangan zaman. Shinta percaya dengan segala sumber daya yang tersedia saat ini, tidak ada alasan bagi pemuda Indonesia untuk tidak mengadopsi semangat belajar dan berinovasi.

“Dahulu, Bapak Bangsa kita perlu mengorbankan banyak hal untuk mendapatkan kesempatan belajar. Sekarang, semuanya ada di genggaman tangan kita. Jadi saya tidak mengizinkan tantangan sekecil apa pun mengendurkan semangat saya; saya harap semangat ini juga diadopsi pemuda Indonesia lainnya. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang demikian cepat, kita perlu mulai secepatnya. Jika kita tidak berjalan hari ini, maka kita harus berlari besok,” pungkas Shinta.