Miliarder Foxconn Terry Gou Masuk Kontestasi Pilpres Taiwan 2024
- Miliarder pendiri perusahaan elektronik internasional Foxconn Terry Gou mengumumkan akan ikut dalam kontestasi presiden Taiwan selanjutnya. Gou maju sebagai kandidat independen dalam pemilihan 2024.
Dunia
JAKARTA - Miliarder pendiri perusahaan elektronik internasional Foxconn Terry Gou mengumumkan akan ikut dalam kontestasi presiden Taiwan selanjutnya. Gou maju sebagai kandidat independen dalam pemilihan 2024.
Gou diketahui mundur dari posisi kepala Foxconn pada tahun 2019 dan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun tersebut. Namun dia kemudian mundur setelah gagal memenangkan nominasi dari partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang KMT, yang secara tradisional mendukung hubungan erat dengan China.
Dia melakukan upaya kedua untuk menjadi kandidat KMT dalam pemilihan presiden yang akan diadakan pada bulan Januari awal tahun ini. Namun partai tersebut malah memilih Hou Yu-ih, Wali Kota New Taipei.
- Kerja Sama Resiprokal dengan AMITRA, Bank Muamalat Siap Tingkatkan Pembiayaan KPR
- Krisis Hak Perempuan: Taliban Larang Kunjungan ke Taman Nasional
- Bikin Panjang Umur, Begini 6 Cara Tingkatkan Kesehatan Mental
Beberapa pekan terakhir ini, Gou telah melakukan tur keliling di Taiwan dan mengadakan pertemuan seperti kampanye. Hal itu menimbulkan spekulasi bahwa ia berencana untuk maju sebagai kandidat independen.
“Di bawah pemerintahan Partai Progresif Demokratik dalam tujuh tahun terakhir, secara internasional, mereka telah mengarahkan Taiwan menuju bahaya perang. Secara domestik, kebijakan-kebijakan mereka penuh dengan kesalahan,” ujar Gou, sambil menambahkan “era pemerintahan para pengusaha” telah dimulai.
“Berikan saya empat tahun dan saya berjanji akan membawa 50 tahun perdamaian ke Selat Taiwan dan membangun dasar saling kepercayaan yang paling dalam di seluruh selat,” ujarnya dalam sebuah permohonan kepada para pemilih Taiwan.
“Taiwan tidak boleh menjadi Ukraina dan saya tidak akan membiarkan Taiwan menjadi Ukraina berikutnya.” Gou harus mengumpulkan hampir 300.000 tanda tangan pemilih pada tanggal 2 November untuk memenuhi syarat sebagai kandidat independen, sesuai dengan peraturan pemilihan.
- Ada di Indonesia, Ketahui Apa Itu Bulan Hantu yang Terjadi di Agustus 2023
- Urai Kemacetan Kota Solo, Gibran Puji Sistem ITCS Karya Digital Nusa (TRON)
- 9 Hal yang Dilakukan Orang-Orang dengan ‘Frugal Living’
Komisi Pemilihan Pusat akan meninjau tanda tangan-tanda tangan tersebut dan mengumumkan hasilnya pada tanggal 14 November. Wakil Presiden Taiwan William Lai dan kandidat presiden dari Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, merupakan favorit untuk memenangkan pemilihan karena ia memimpin dalam jajak pendapat.
Mantan Wali Kota Taipei Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan umumnya menduduki posisi kedua dalam jajak pendapat, sementara Gou berada di posisi ketiga yang jauh. Dalam kampanye, Gou menekanka satu-satunya cara untuk menghindari perang dengan China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, adalah dengan menggulingkan DPP dari jabatan.
China sangat tidak menyukai Lai atas komentar yang dia buat sebelumnya tentang menjadi “pekerja” untuk kemerdekaan Taiwan, garis merah bagi Beijing. DPP memperjuangkan identitas terpisah Taiwan dari China.
Namun pemerintahan yang dipimpinnya telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan China yang selalu ditolak. Pemilihan ini akan berlangsung pada saat meningkatnya ketegangan antara Taipei dan Beijing, ketika China menggelar latihan militer reguler di dekat pulau itu untuk menegaskan klaim kedaulatannya.