Plts cirata pln
Energi

Miliki Hidrogen Hijau Terbanyak Se-Asia Tenggara, PLN Siap Sokong Penggunan Energi Berkelanjutan

  • Keberadaan 21 unit GHP menjadikan PLN sebagai pionir perusahaan penyedia Listrik dengan jumlah instalasi GHP terbanyak di Asia Tenggara.

Energi

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Saat ini Perusahaan Listrik Negara (PLN) memiliki 21 unit Green Hydrogen Plant (GHP) di berbagai lokasi di tanah air. Langkah ini menjadi aspek penting dalam prose transisi energi yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.

Keberadaan 21 unit GHP menjadikan PLN sebagai pionir perusahaan penyedia Listrik dengan jumlah instalasi GHP terbanyak di Asia Tenggara. PLN ingin memberikan contoh bagi industri energi di Indonesia untuk mengadopsi teknologi bersih dan terbarukan guna memenuhi kebutuhan energi yang terus berkembang 

Dilansir kabarbumn.com, Selasa, 21 November 2023, GHP merupakan bagian integral dari strategi PLN untuk membangun rantai pasok green hydrogen pertama di Indonesia. Dengan kapasitas produksi mencapai 199 ton hidrogen hijau setiap tahunnya, PLN telah berkomitmen mencapai target net zero emission (NZE) pada tahun 2060.

Dengan implementasi 21 unit GHP, PLN berambisi untuk meningkatkan produksi hidrogen hijau, hingga setidaknya hampir 200 ton per tahun, jumlah ini jauh lebih besar dari sebelumnya yang hanya mencapai 51 ton per tahun.

Selain sebagai upaya peningkatan produksi energi, kehadiran GHP merupakan fondasi penting untuk menciptakan rantai pasok hidrogen hijau, yang diharapkan menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan di masa depan.

GHP menggunakan sumber daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Proses produksi hidrogen hijau juga didukung oleh Renewable Energy Certificate (REC) yang berasal dari sejumlah Pembangkit Energi Terbarukan (EBT) di Tanah Air.

Pada bulan Oktober 2023 PLN meresmikan GHP pertama di Indonesia, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta, Lokasi GHP tersebar diberbagai pembangkit listrik PLN, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, PLTGU Muara Karang, PLTU Lontar, PLTU Tanjung Jati, dan lainnya.

Program ini tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga menunjukkan upaya serius PLN dalam mengejar transformasi energi yang ramah lingkungan, mengarah pada sistem energi yang lebih berkelanjutan serta bertanggung jawab secara lingkungan.