Dunia

Milisi Sengat Putin di Belgorod

  • Dua kelompok militan anti Putin  yang mendukung Ukraina melakukan serangan di dalam Oblast Belgorod Rusia sejak Senin 22 Mei 2023. Otoritas setempat mengakui situasinya sangat tegang.
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

BELGOROD- Dua kelompok militan anti Putin  yang mendukung Ukraina melakukan serangan di dalam Oblast Belgorod Rusia sejak Senin 22 Mei 2023. Otoritas setempat mengakui situasinya sangat tegang.

Dua kelompok tersebut adalah Legiun untuk Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia  (RDK). Mereka mengklaim membebaskan permukiman Kozinka sekitar 2 km melintasi perbatasan. Setelah itu mereka memasuki pemukiman lain yang disebut Grayvoron sekitar 10 km di dalam Rusia. 

Sejumlah video menunjukkan pasukan yang dikatakan sebagia partisan berpatroli di jalan-jalan. Juga ada ledakan dan kebakaran di sejumlah tempat. 

Serangan berlanjut hingga malam hari. Muncul  video yang diklaim oleh saluran Telegram pro-Rusia Rybar sebagai serangan terhadap gedung Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) dan Kementerian Dalam Negeri di sana. 

Serangan diawali sekitar pukul 9:43 pagi waktu setempat.  Legiun Kebebasan Rusia memposting pernyataan video kepada orang Rusia berjudul "Legiun akan kembali ke rumah".  Kepada penduduk daerah perbatasan mereka meminta agar tetap di rumah, jangan menolak, dan jangan takut. Kelompok itu juga menerbitkan foto bendera putih-biru-putih yang disebut telah digantung di atas kota-kota yang dibebaskan.

Sekitar pukul 14.00, legiun tersebut melaporkan bahwa ia, bersama dengan Korps Sukarelawan Rusia telah sepenuhnya membebaskan desa Kozinka yang berjarak sekitar 2 km dari perbatasan Ukraina. Sementara detasemen depannya telah memasuki kota Grayvoron yang berjarak 10km. 

Gubernur  Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan dilakukan kelompok sabotase dan pengintaian Angkatan Bersenjata Ukraina yang memasuki wilayah distrik Grayvoron. 

“Angkatan bersenjata Federasi Rusia, bersama dengan penjaga perbatasan, Garda Nasional, dan FSB mengambil tindakan yang diperlukan untuk melenyapkan musuh. Helikopter dan kendaraan lapis baja juga dikirim untuk membantu penjaga perbatasan Rusia,” katanya dikutip dari Kantor Berita TASS.

Gladov menyebut sedikitnya delapan orang terluka dalam serangan itu.  Selain menyasar gedung-gedung pemerintah Rusia, juga ada serangan pesawat tak berawak. Di Grayvoron, dua bangunan tempat tinggal pribadi diserang  drone dan kemudian terbakar. Sementara di desa Borisovka bahan peledak berulang kali dijatuhkan dari drone ke gedung pemerintahan. Tidak ada korban jiwa. Semua layanan tersedia.”

Gladov menyebutkan hingga Senin malam situasi tetap sangat tegang.  Sebagian besar penduduk meninggalkan wilayah itu dengan kendaraan pribadi.  Pemerintah daerah juga memberikan bantuan bagi mereka yang tidak memiliki kesempatan untuk pergi sendiri.

Ada juga laporan yang belum dikonfirmasi Rusia diduga mengevakuasi senjata nuklir taktis dari sebuah kota dekat serangan itu. Pihak berwenang Rusia juga disebut memerintahkan jembatan diledakkan di Belgorod.

Serangan  ini juga melibatkan penangkapan peralatan oleh kedua belah pihak. Kelompok investigasi sumber terbuka Oryx  menyebut Rusia merebut kendaraan lapis baja M1224 buatan Amerika. Sementara milisi Rusia merebut kendaraan tempur infanteri  BTR-82A Rusia.  Sejumlah video juga menunjukkan berapa tank Rusia direbut milisi.

Sementara itu Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina mengonfirmasi bahwa para pejuang dari Korps Sukarelawan Rusia dan Legiun Kebebasan Rusia telah memasuki wilayah Belgorod. Dia mengatakan  tujuan dari operasi tersebut adalah untuk menciptakan zona aman guna melindungi warga sipil Ukraina.

Dia menyebut peristiwa di wilayah Belgorod dan wilayah perbatasan lainnya adalah konsekuensi dari invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina. Meski mengakui kedua kelompok itu bergabung dengan pasukan Ukraina, serangan ke Belgorod sebagai tindakan independen.  Tidak disebutkan berapa pejuang yang melintasi perbatasan.

Penasihat Kepresidenan Ukraina Mykhailo Podolyak mengatakan bahwa otoritas Ukraina tidak memiliki hubungan langsung dengan peristiwa di wilayah Belgorod.

Menurutnya satu-satunya kekuatan politik yang nyata di negara totaliter yang kedap udara pasti akan beralih ke gerakan partisan bersenjata. “Ukraina  mengamati peristiwa di wilayah Belgorod Rusia dengan minat dan mempelajari situasinya. Tetapi  tidak memiliki hubungan langsung,” katanya. 

Sedangkan juru bicara Kremlin  Dmitry Peskov mengatakan  Vladimir Putin mengetahui upaya invasi ke wilayah Belgorod. Pekerjaan sedang dilakukan untuk mengusir mereka dari wilayah Rusia dan menghancurkan kelompok sabotase ini. Dia menegaskan Rusia memiliki banyak kekuatan dan aset di tempat kejadian.

Dia juga memahami tujuan dari operasi ini dengan sangat baik. Mereka  bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari wilayah Bakhmut dan untuk meminimalkan efek politik dari hilangnya daerah tersebut.

Siapa Mereka?

Korps Sukarelawan Rusia mulai menjadi perhatian pada bulan Maret 2023 ketika melancarkan serangan lintas-perbatasan yang berani ke wilayah Bryansk Rusia. Dipimpin oleh neo-Nazi Rusia terkenal bernama Denis Kapustin, mereka berbasis di Ukraina. Tetapi mengatakan tujuan akhir mereka adalah penghapusan rezim Putin.

Kali ini mereka tampaknya bergabung dengan apa yang disebut Legiun Kebebasan Rusia, yang memiliki tujuan yang sama. Legiun ini  dibentuk pada musim semi 2022 dan bergabung dengan  Angkatan Bersenjata Ukraina.

Dalam sebuah video yang diposting ke saluran Telegram mereka, enam pria bersenjata meminta orang Rusia untuk bertanggung jawab atas masa depan mereka. Mereka mengatakan kediktatoran Kremlin harus diakhiri. Sebuah sengatan untuk orang kuat Rusia tersebut.