<p>Relaksasi kredit bagi pekerja informal seperti ojek online berlaku mulai April 2020. / Facebook @GojekIndonesia</p>
Industri

Minat Jadi Mitra Ojek Online Diisukan Menurun Drastis, Begini Tanggapan Gojek

  • Rasio supply dan demand dikatakan Gede jauh lebih penting ketimbang hanya fokus kepada aspek jumlah mitra driver.
Industri
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Head of Region and External Affairs Gojek Gede Manggala memberikan tanggapan atas isu mengenai minat untuk menjadi ojek online yang menurun drastis.

Gede mengatakan bahwa terkait dengan jumlah mitra driver, pihaknya senantiasa berupaya menjaga rasio supply dan demand antara ketersediaan mitra dan permintaan konsumen. 

Walaupun angka mitra driver menurun, namun selama rasio supply and demand masih cukup terjaga, penurunan angka ojek online bukan sesuatu yang menjadi masalah.

Pasalnya, skema kerja sama antara Gojek sendiri dengan mitra driver sejak awal layanan didirikan memang berdasarkan pada fleksibilitas.

Hal itu juga yang menjadi alasan mengapa Gojek tidak mengangkat mitra driver untuk menjadi karyawan tetap, apalagi Gede mengatakan pula bahwa 55% dari mitra driver ojek online adalah pekerja paruh waktu yang memiliki pekerjaan utama lain.

"Yang penting bagi kami adalah rasio supply dan demand-nya masih terjaga," ujar Gede menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela acara buka puasa bersama di kantor Gojek, Jakarta, Rabu, 5 April 2023.

Rasio supply dan demand dikatakan Gede jauh lebih penting ketimbang hanya fokus kepada aspek jumlah mitra driver.

Pasalnya, jumlah mitra driver yang terlalu banyak pun tidak selalu berdampak baik karena bisa menimbulkan daya saing yang terlalu tinggi sehingga para mitra nantinya bisa mengalami pengurangan pesanan.

Gede juga menjamin bahwa sejauh ini, rasio antara ketersediaan mitra driver dan permintaan konsumen masih cukup terjaga dengan baik.

"Kalaupun nanti kami butuh tambahan mitra, tentunya kami akan membuka lagi rekrutmen," kata Gede.

Untuk diketahui, sebelumnya sempat beredar pemberitaan yang mencatut pernyataan dari Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia mengenai minat menjadi ojek online yang menurun.

Pendapatan yang tidak sebesar dibanding ketika awal-awal kemunculan ojek online menjadi alasan yang mendorong penurunan minat tersebut.

Menurut pihak asosiasi, penurunan pendapatan ini terjadi karena potongan dari perusahaan penyedia aplikasi yang semakin besar sehingga pendapatan untuk para mitra driver pun menurun.