MIND ID Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, 301 UMK Sukses Naik Kelas
- Mining Industry Indonesia atau MIND ID, BUMN Holding Industri Pertambangan turun tangan membina masyarakat di sekitar kegiatan operasi pertambangan, dengan memberikan beragam pelatihan keterampilan yang dapat meningkatkan perekonomian.
Energi
JAKARTA - Mining Industry Indonesia atau MIND ID, BUMN Holding Industri Pertambangan turun tangan membina masyarakat di sekitar kegiatan operasi pertambangan, dengan memberikan beragam pelatihan keterampilan yang dapat meningkatkan perekonomian.
Sekretaris Perusahaan BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan, MIND ID berkomitmen memberi dampak positif pada masyarakat di sekitar wilayah pertambangan yang dikelola oleh grup MIND ID.
Salah satunya lewat program program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perseroan untuk mengembangkan masyarakat lewat beragam keterampilan sehingga menciptakan kemandirian ekonomi.
“MIND ID memahami pentingnya melakukan pengembangan masyarakat lokal untuk mendukung keberlangsungan operasional dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar dan terus berupaya meminimalisasikan dampak negatif yang timbul,” kata Heri melalui keterangan resmi.
Heri pun berharap, melalui implementasi program TJSL, MIND ID dapat berkontribusi pada pembangunan daerah dan menyejahterakan masyarakat lokal di sekitar lokasi operasional.
- UMK Depok Diusulkan Naik 15 Persen, Siap Salip Jakarta
- Kadin Optimistis Produksi Gula di Jatim Bisa Ditingkatkan Lagi
- IHSG Stagnan, Saham-Saham Bank Digital Laku Keras
Program mendorong UMKM wilayah sekitar tambang ini sejalan dengan program keberlanjutan MIND ID terutama pada pilar society serta mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) terutama pada poin 8 yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, terutama untuk ekonomi lokal agar mandiri, dan tidak sepenuhnya dikemudian hari bergantung pada keberlangsungan operasional pertambangan.
Heri mengungkapkan, program-program seperti pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui program kemitraan yang dapat meningkatkan kemandirian ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah operasi, di antaranya dengan menjalankan program bina pembinaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK).
Heri menyebutkan, saat ini Grup MIND ID total memiliki UMKM Binaan aktif hingga mencapai lebih dari 12.000 mitra binaan, dengan yang tercatat naik kelas pada akhir 2022 sebanyak 301 mitra binaan.
Banyaknya UMK yang naik kelas tersebut menunjukkan bahwa pembinaan yang dilakukan oleh Anggota MIND ID dapat meningkatkan perekonomian lokal dengan meningkatnya kapasitas usaha dari UMK tersebut.
Selain itu, diharapkan setiap tahunnya terus mengalami peningkatan dari jumlah UMKM mitra binaan untuk bisa naik kelas.
“Target pembinaan UMK tersebut adalah agar UMK dapat naik kelas dan menjadi usaha yang lebih maju, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi perekonomian daerah,” tuturnya.
Salah satu mitra binaan grup MIND ID adalah pengembangan industri kelapa terpadu, kegiatan ini merupakan satu program CSR di Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara yang dibina oleh PT Aneka Tambang (ANTAM).
Menurut Heri, keberadaan mitra binaan ini tidak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat, tetapi juga memberikan dampak positif pada kelestarian lingkungan. Hal tersebut pun menjadi fokus MIND ID grup dalam menjalankan kegiatannya.
Program ini hadir sebagai solusi pemanfaatan limbah sabut kelapa di wilayah tersebut dengan mengubahnya menjadi aneka produk olahan yang bernilai ekonomi tinggi.
Serabut kelapa tersebut dapat diolah menjadi produk Coconet dan Cocopeat yang dapat digunakan sebagai media tanam pada lahan reklamasi. Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2019 dengan menggandeng Lembaga Varamau dan Koperasi Mitra Jaya sebagai mitra strategis.
“Program Pengembangan Industri Kelapa Terpadu menerapkan prinsip Creating Shared Value dan Creating New Value dengan melibatkan petani kelapa untuk membangun kemandirian, kesejahteraan, dan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Melalui program ini, masyarakat mampu memanfaatkan limbah kelapa dengan lebih baik, salah satunya mengolah limbah sabut kelapa menjadi coconet yang digunakan oleh ANTAM,” jelas Heri.