
MINE Optimistis Bisnis Nikel Indonesia Akan Cerah, Ini Alasannya
- Sebagai salah satu komoditas utama dalam produksi baterai kendaraan listrik (EV), nikel semakin menjadi fokus industri global. Indonesia, yang memiliki sekitar 20% cadangan nikel dunia, berada dalam posisi strategis untuk menjadi pemain kunci dalam ekosistem kendaraan listrik global.
Energi
JAKARTA - PT Sinar Terang Mandiri Tbk (MINE), perusahaan yang bergerak di bidang jasa penunjang pertambangan dan penggalian, resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Maret 2025.
Dengan harga saham perdana sebesar Rp216 per lembar, perusahaan berhasil menghimpun dana sebesar Rp132,3 miliar melalui skema Initial Public Offering (IPO). Dana yang diperoleh akan digunakan untuk memperkuat fundamental bisnis dan mendukung strategi ekspansi perusahaan di industri nikel yang dilihat Perseroan semakin menjanjikan.
Sebagai salah satu komoditas utama dalam produksi baterai kendaraan listrik (EV), nikel semakin menjadi fokus industri global. Indonesia, yang memiliki sekitar 20% cadangan nikel dunia, berada dalam posisi strategis untuk menjadi pemain kunci dalam ekosistem kendaraan listrik global.
Pada tahun 2023, produksi nikel Indonesia mencapai 1,8 juta metrik ton, dengan proyeksi pertumbuhan yang terus meningkat. PT Sinar Terang Mandiri Tbk melihat peluang besar dalam tren ini.
Perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat infrastruktur logistik guna memastikan distribusi nikel dari tambang ke pelabuhan atau pabrik pengolahan berjalan lebih optimal. Dengan berkembangnya ekosistem kendaraan listrik, permintaan nikel diperkirakan terus meningkat, menciptakan peluang ekspansi yang lebih luas bagi MINE.
Direktur Utama MINE, Ivo Wangarry, menyatakan bahwa IPO ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
“Berkembangnya ekosistem kendaraan listrik global menjadi peluang strategis bagi kami untuk meningkatkan profitabilitas. Selain itu, kami juga ingin berkontribusi dalam menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik dunia,” ujarnya usai pencatatan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 10 Maret 2025.
Dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk memperkuat operasional perusahaan, termasuk menambah jumlah alat berat guna meningkatkan produktivitas pertambangan nikel. MINE berfokus pada aktivitas penunjang pertambangan dan penggalian, dengan strategi pengembangan yang mencakup:
- Peningkatan kapasitas operasional melalui investasi dalam peralatan dan infrastruktur.
- Optimalisasi rantai distribusi nikel untuk mempercepat pengiriman ke pabrik pengolahan.
- Peningkatan efisiensi operasional untuk menjaga daya saing di industri pertambangan.
Secara fundamental, kinerja MINE terus menunjukkan pertumbuhan positif. Hingga 31 Agustus 2024, perusahaan mencatat pendapatan sebesar Rp1,36 triliun, meningkat 40,8% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kenaikan ini didorong oleh peningkatan total material movement dalam kegiatan penambangan nikel, yang naik 47% dari 6,7 juta bank cubic meter (bcm) pada Agustus 2023 menjadi 9,8 juta bcm pada Agustus 2024.
Kontribusi terhadap Perekonomian Nasional
Selain memperkuat bisnisnya, PT Sinar Terang Mandiri Tbk juga berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan strategi pengembangan yang matang, perusahaan berharap dapat memberikan nilai tambah bagi industri pertambangan Indonesia serta menciptakan peluang ekonomi baru di berbagai sektor terkait.
PT Sinar Terang Mandiri Tbk, yang didirikan pada 22 Desember 2004 di Manado, terus mengalami perkembangan signifikan, termasuk perubahan anggaran dasar terbaru pada 20 Februari 2025. Dengan pencatatan sahamnya di BEI, perusahaan semakin siap menghadapi tantangan industri serta memanfaatkan peluang yang muncul dari tren global menuju energi hijau.
Dengan strategi bisnis yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, PT Sinar Terang Mandiri Tbk optimistis dapat memperkuat posisinya di industri pertambangan, khususnya dalam rantai pasok nikel, serta mendukung perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dan dunia.