Minta Restu Rights Issue dan Tambah Modal Dasar, Bank Oke Gelar RUPSLB 11 Mei
- Selain meminta persetujuan rights issue dan penambahan modal dasar, perseroan juga akan melakukan perombakan susunan pengurus, serta di saat yang bersamaan menggelar RUPST untuk menentukan penggunaaan laba tahun 2021.
Korporasi
JAKARTA -PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 11 Mei mendatang untuk meminta persetujuan pemegang saham terkait rencana rights issue dan penambahan modal inti.
Direktur Bank Oke Indonesia, Efdinal Alamsyah menyatakan dalam RUPSLB nanti, pengurus Perseroan akan mengusulkan kepada pemegang saham untuk menyetujui rencana Pengeluaran Saham Dalam Simpanan melalui Penawaran Umum Terbatas IV (PUT IV) Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp500 miliar dengan harga per lembar akan ditetapkan kemudian.
“Pengurus Perseroan juga akan mengusulkan kepada Rapat untuk menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp2,5 triliun menjadi Rp3 triliun,” kata Efdinal dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Selasa, 19 April 2022.
- Waduh, Neraca Perdagangan Migas Defisit Lagi, Multisektor Terancam Kena Imbas
- Absen Bagi Dividen, Wijaya Karya (WIKA) Gunakan Laba untuk Bayar Yield Surat Utang Rp63 Miliar
- Semua Sektor Positif, Pertumbuhan Ekspor Capai Rp380,2 Triliun Maret di 2022
Menurut Efdinal, proses rights issue akan dilakukan mulai kuartal III-2022 dengan mulai proses perizinan ke OJK menggunakan laporan keuangan Juli 2022 dan diharapkan bisa selesai pada kuartal IV-2022.
Menilik laporan keuangan bulanan per 28 Februari 2022, total ekuitas Bank Oke mencapai Rp3,03 triliun, naik 20 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp2,53 triliun per Februari 2021. Aset perseroan juga naik 14% dari Rp6,3 triliun pada Februari 2021 menjadi Rp7,3 triliun per Februari 2022.
Sebelumnya pada Oktober 2021 Bank Oke menerbitkan 2.537.197.095 saham baru di harga pelaksanaan Rp197 per saham, sehingga dana yang diserap mencapai Rp499,83 miliar.
Selain meminta persetujuan rights issue dan penambahan modal dasar, perseroan juga akan melakukan perombakan susunan pengurus, serta di saat yang bersamaan menggelar RUPST untuk menentukan penggunaaan laba tahun 2021.