<p>ilustrasi/East Coast Daily</p>
Gaya Hidup

Minuman Alkohol Berpotensi Meningkatkan Komplikasi COVID-19

  • Jakarta- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan kepada semua orang untuk mengurangi minum alkohol, karena dinilai meningkatkan risiko mengalami komplikasi dari COVID-19. “Alkohol memiliki beragam efek buruk di seluruh tubuh, termasuk pada semua sel sistem kekebalan tubuh, yang mengarah pada peningkatan risiko infeksi serius,” kata Jennifer Edelman, seorang spesialis obat kecanduan di Yale Medicine sebagaimana dikutip […]

Gaya Hidup
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

Jakarta- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan kepada semua orang untuk mengurangi minum alkohol, karena dinilai meningkatkan risiko mengalami komplikasi dari COVID-19.

“Alkohol memiliki beragam efek buruk di seluruh tubuh, termasuk pada semua sel sistem kekebalan tubuh, yang mengarah pada peningkatan risiko infeksi serius,” kata Jennifer Edelman, seorang spesialis obat kecanduan di Yale Medicine sebagaimana dikutip Healthline Sabtu 25 April 2020.

Meskipun data terkait hubungan antara alkohol dan COVID-19 masih terbatas, banyak bukti sebelumnya menunjukkan konsumsi alkohol dapat memperburuk penyakit pernapasan lainnya dengan merusak paru-paru dan usus, dan merusak sel-sel yang bertanggung jawab untuk fungsi kekebalan tubuh.

Secara umum, sistem kekebalan tubuh seseorang yang lebih sehat akan membuat tubuh semakin cepat membersihkan virus dan pulih dari penyakit seperti COVID-19. Alkohol mempersulit sistem kekebalan untuk bersiap dalam mempertahankan tubuh terhadap kuman yang berbahaya.

Di paru-paru, misalnya, alkohol merusak sel-sel kekebalan dan rambut halus yang memiliki tugas penting untuk membersihkan patogen dari jalan napas kita. Asupan alkohol dapat membunuh bakteri usus sehat, yang membantu meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko infeksi.

Ketika tubuh tidak dapat membersihkan patogen, infeksi dapat memburuk dan menyebabkan komplikasi yang lebih parah dan mengancam jiwa.

Penelitian menunjukkan konsumsi alkohol menyebabkan penyakit paru-paru yang lebih parah, seperti sindrom gangguan pernapasan.  Adult Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dan penyakit paru-paru lainnya, termasuk pneumonia, tuberkulosis, dan virus syncytial pernapasan.

Banyak ahli kesehatan menganggap hal yang sama mungkin berlaku dengan COVID-19. “Alkohol kemungkinan akan mengganggu kemampuan seseorang untuk sembuh dari Sars-Cov-2 dan menyebabkan orang menderita hal yang lebih buruk, termasuk ARDS, yang umumnya mengakibatkan kematian,” kata Edelman.

Selain itu, alkohol diketahui mengganggu kualitas tidur. Dan semakin sedikit waktu tidur seseorang, semakin tinggi risikonya untuk sakit .

Orang yang tidur kurang dari tujuh jam hampir tiga kali lebih mungkin terserang flu dibandingkan dengan mereka yang tidur delapan jam atau lebih. Kurang tidur juga dapat mempengaruhi waktu yang diperlukan seseorang untuk pulih jika sakit.

Penelitian telah menunjukkan bahwa alkohol dosis tinggi sekitar 14 minuman per minggu atau lebih dari lima hingga enam minuman sekaligus secara langsung, dapat menekan sistem kekebalan tubuh, dan bahwa penyalahgunaan alkohol dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit menular.