Minyak Goreng Curah Disubsidi, Kelangkaan Masih Terjadi
- Minyak Goreng Curah Disubsidi, Kelangkaan Masih Terjadi JAKARTA - Keputusan pemerintah menyalurkan subsidi minyak goreng curah Rp14.000 yang di
Nasional
JAKARTA - Keputusan pemerintah menyalurkan subsidi minyak goreng curah Rp14.000 yang diberlakukan sejak awal pekan ini belum mampu mengatasi kelangkaan. Beberapa daerah seperti Yogyakarta dan Jawa Barat masih mengalami kelangkaan minyak goreng hingga Sabtu (19/3/2022).
Apalagi, Yogyakarta malah mengalami kendala pasokan minyak goreng curah dari produsen kepada distributor. Berkaitan dengan ini, Mendag M Lutfi bersikeras mafia atau kartel yang menjadi biang keladi kelangkaan minyak goreng bagi masyarakat.
“Dengan permohonan maaf, Kemendag tidak dapat mengontrol karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat," kata Lutfi, saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR, belum lama ini.
- Yang Tertua Baru Berumur 7 Tahun, US Navy Ingin Pensiunkan 10 Kapal Perangnya
- Polisi Dalami Kasus Dugaan Penipuan Investasi Bos Baba Rafi, Kerugian Mencapai Rp9 Miliar
- Alasan Pasar Kripto Bisa Tidak Terpengaruh oleh Kenaikan Suku Bunga dari The Fed
Menurut Lutfi, setelah minyak goreng curah disubsidi dan minyak goreng kemasan hingga jenis premium diserahkan pada mekanisme pasar, penurunan harga bakal terjadi. Namun situasi ini membutuhkan waktu untuk berproses.
Pada sisi lain, pengusaha juga bermain memanfaatkan mahalnya CPO internasional dengan menyelundupkan minyak goreng keluar negeri. Kegiatan ini turut berkontribusi dalam berkurangnya stok minyak goreng di dalam negeri.
Mendag menyebutkan, selama 14 Februari-16 Maret 2022 total minyak sawit yang dikumpulkan melalui DMO sebanyak 720.612 ton yang didapat dari 3,5 juta ton total ekspor produk CPO. Pemerintah telah mendistribusikan 551.069 ton atau 76,4 persen kepada masyarakat.
Dari total 551.069 ton yang digelontorkan untuk dalam negeri seharusnya bisa memenuhi kebutuhan konsumsi minyak goreng masyarakat setiap bulannya. Namun menjadi masalah jika setiap dilakukan pengecekan ke lapangan, stok minyak goreng tidak tersedia.
Kondisi ini yang membuat Lutfi meyakini adanya kebocoran ulah dari mafia. Atas dasar ini pula dia mendorong aparat Kepolisian melakukan penyelidikan dan menangkap pihak-pihak yang menyelundupkan minyak goreng keluar negeri.