PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menggelar Media Day di Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023.
Industri

Mirae Asset Prediksi Dana Kelolaan Reksa Dana Tembus Rp1 Kuadriliun dalam 3 Tahun ke Depan

  • Hal tersebut disampaikan oleh Head of Wealth Management Mirae Asset M. Arief Maulana dalam perhelatan Media Day di Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023.

Industri

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi dana kelolaan instrumen reksa dana bisa tumbuh hingga Rp1 kuadriliun dalam tiga tahun ke depan.

Hal tersebut disampaikan oleh Head of Wealth Management Mirae Asset M. Arief Maulana dalam perhelatan Media Day di Jakarta, Kamis, 9 Februari 2023.

Menurut Arief, potensi pertumbuhan yang pesat pada minat terhadap reksa dana disebabkan tumbuh pesatnya industri fintech.

Selain itu, masyarakat pun semakin mawas akan inovasi teknologi setelah mobilitas dibatasi selama pandemi berlangsung.

Kedua faktor tersebut saling mendukung satu sama lain dan pada gilirannya dapat turut mendukung tingginya kesadaran untuk berinvestasi di reksa dana. 

"Dengan inovasi teknologi informasi, kami meyakini target industri reksa dana Rp1 kuadriliun pada 2027 akan tercapai, bahkan bisa lebih cepat," ujar Arief.

Sebagaimana diketahui, dengan tumbuh pesatnya adopsi teknologi di masyarakat, akses terhadap instrumen-instrumen investasi termasuk reksa dana pun semakin meluas di kalangan masyarakat.

Tingginya adopsi teknologi itu pula yang mendorong generasi melek internet seperti milenial dan gen-z untuk menjadikan investasi sebagai suatu tren.

Arif menambahkan, faktor lain yang mendorong optimisme Mirae Asset Sekuritas adalah asset under administration (AUA) yang tumbuh 100% dari Rp500 miliar ke Rp1 triliun pada tahun lalu.

Ia pun mengatakan bahwa AUA reksa dana Mirae telah tumbuh lebih cepat dari pertumbuhan majemuk tahunan atau compounded annual growth (CAGR) industri sebesar 10% dalam 10 tahun terakhir.

Arief pun mengatakan bahwa Mirae Asset optimis pertumbuhan AUA dapat dua kali lebih tinggi dari pertumbuhan tahunan mengingat dana kelolaan industri reksa dana justru turun tahun lalu.

"Kami meyakini pertumbuhan tersebut dapat terrcapai karena dukungan dua unggulan, yaitu segmen ritel dan inovasi digital Mirae Asset," kata Arief.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penurunan 12,38% secara tahunan pada dana kelolaan industri reksa dana dari Rp580 triliun pada 2021 menjadi Rp508,2 triliun pada 2022.

Jika ditinjau dari jenis-jenisnya, reksa dana pasar uang mencatat penurunan paling besar, yakni 19,28%.

Penurunan kedua dialami oleh reksa dana saham yang anjlok 18,36%, sedangkan dana kelolaan reksa dana campuran mengalami penurunan 15%.

Reksa dana pendapatan tetap pun mengalami penurunan 9,34% sementara reksa dana indeks menjadi satu-satunya yang mencatat penguatan secara signifikan, yakni 44,29%.

Akan tetapi, berhubung kontribusi dana kelolaan reksa dana indeks hanya tercatat 3% dari total industri, lonjakannya tidak berdampak signifikan.