Mirae Asset Ramal IHSG Tembus Level 7.600 di 2022, Waktunya Nyicil Saham?
- Kepala Riset Mirae Asset, Hariyanto Wijaya menyebut kenaikan IHSG akan di dukung oleh pertumbuhan laba bersih dan preferensi investor atas saham emerging market.
Pasar Modal
JAKARTA – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 7.600 pada akhir tahun 2022. Optimisme ini sejalan dengan proyeksi keuntungan yang akan diraup Indonesia dari tingginya harga komoditas.
Kepala Riset Mirae Asset, Hariyanto Wijaya menyebut kenaikan IHSG akan di dukung oleh pertumbuhan laba bersih dan preferensi investor atas saham emerging market. Sebab, emerging market memberikan pertumbuhan yang lebih tinggi daripada negara maju.
Ia mengatakan, net foreign inflow ke pasar modal Indonesia kemungkinan akan berlanjut pada 2022. Secara historis, foreign inflow ke saham-saham di dalam negeri naik ketika harga komoditas lebih tinggi seperti periode 2013-2014 dan 2020-2021.
“Kami memperkirakan harga komoditas yang menguntungkan akan berlanjut di 2022, oleh karena itu kami memperkirakan hal ini akan menarik foreign inflow lebih lanjut ke saham Indonesia,” ujarnya melalui riset yang diterima TrenAsia.com, Rabu, 8 Desember 2021.
- Kikis Porsi Modal Kerja dari Dana IPO, Bukalapak Mau Akuisisi Siapa?
- Bayar Utang Jatuh Tempo Rp2,87 Triliun, Krakatau Steel Divestasi Saham Subholding KSI
- Tower Bersama (TBIG) Mulai Tawarkan Obligasi Senilai Rp1,45 Triliun untuk Refinancing
Menurutnya, harga crude palm oil (CPO) yang tinggi cenderung menaikan pendapatan dan laba bersih IHSG. Adapun dampak positif penuh dari harga CPO yang tinggi akan dimulai di tahun depan, ketika para petani kecil perkebunan CPO, yang cenderung meningkatkan tabungannya pada tahun ini, mulai membelanjakan uang mereka di 2022.
Hariyanto memaparkan, total simpanan dan deposito dalam sistem perbankan Indonesia meningkat sekitar Rp602 triliun selama pandemi, dari Rp4.578 triliun di Februari 2020 menjadi Rp5.180 triliun di September 2021. Ini dinilai akan meningkatkan pengeluaran ketika kepercayaan konsumen Indonesia pulih.
Dengan analisisnya itu, ia menambahkan saham BMRI, BBRI dan ADRO ke dalam stock picks Mirae Asset. Di mana, portofolio saham perusahaan sekuritas ini condong ke sektor perbankan, ritel, dan pertambangan batu bara, seperti BBNI, BMRI, BBRI, BTPS, BJTM, MAPA, ADRO dan ITMG.