Mirae Asset Sekuritas Prediksi Kinerja Keuangan Emiten CPO Naik
- Kenaikan harga komoditas global, termasuk CPO dan minyak, berpotensi memicu inflasi global.
Makroekonomi
JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi kinerja keuangan emiten CPO akan mendapatkan dukungan dari naiknya harga minyak sawit karena musim kemarau berkepanjangan akibat fenomena El Nino.
Research Analyst Mirae Asset, Rizkia Darmawan menyampaikan meskipun El Nino diperkirakan akan memiliki dampak negatif terhadap operasional perkebunan kelapa sawit, penurunan produksi tersebut berpotensi mengakibatkan kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah (CPO) secara global.
Darmawan juga menjelaskan El Nino mempengaruhi permintaan minyak nabati dunia, termasuk CPO, karena mengurangi pasokan global, yang mendorong kenaikan harga komoditas tersebut di pasar internasional.
Darma mengatakan harga CPO sudah naik menjadi di kisaran RM3.800/ton atau sekitar Rp12.482.123/ton (kurs Rp3.284)sejak Juni hingga beberapa hari terakhir. Sejak awal tahun, rerata harga CPO berada pada kisaran RM3.900/ton (Rp12.810.600/ton), sempat turun hingga kisaran RM3.300/ton (Rp10.839.738/ton) di Juni tetapi kembali naik hingga awal bulan September.
- Komitmen Kurangi Sampah, Perusahaan Asal Solo Kembangkan Alternatif Plastik
- Lonjakan Harga Minyak Berdampak pada Inflasi, Rupiah Ditutup Melemah 28 Poin
- Desa Energi Berdikari Pertamina Tambah 6 Desa Gunakan Energi Terbarukan
Selain itu, masih lebih rendahnya harga CPO dibanding harga minyak nabati lainnya seperti minyak rapa (rapeseed), minyak kacang kedelai, dan minyak biji matahari membuat ada kemungkinan permintaan atas CPO juga akan meningkat.
Sebagian besar emiten CPO menurut Darma akan menerima dampak positif dari kenaikan harga komoditas yang masuk ke dalam kategori bahan makanan (soft commodity).
Dampak El Nino diprediksi masih akan terjadi dan diprediksi akan membuat harga CPO naik lagi hingga akhir tahun, tetapi sangat kecil kemungkinan akan kembali ke atas level RM4.600/ton (Rp15.109.938/ton).
Meskipun begitu, terdapat sejumlah risiko yang dapat mempengaruhi prediksi kenaikan harga CPO, seperti produksi yang mungkin terganggu akibat dampak El Nino serta kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menjaga stabilitas harga minyak goreng domestik di tengah kenaikan harga CPO di pasar global.
Kenaikan harga CPO juga akan berdampak pada sejumlah emiten CPO yang menjadi fokus riset oleh Mirae Asset. Beberapa emiten yang telah dianalisis meliputi PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP, rekomendasi Trading BUY, TP Rp 1.180 untuk 12 bulan ke depan), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI, Hold, TP Rp 8.250), dan PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk (NSSS).
Senior Economist Mirae Asset, Rully Arya Wisnubroto menambahkan kenaikan harga komoditas global, termasuk CPO dan minyak, berpotensi memicu inflasi global. Hal ini dapat memberikan dampak signifikan terutama pada negara-negara maju yang tengah berusaha untuk menurunkan tingkat inflasi mereka. Meski demikian, Rully mengatakan Indonesia diprediksi masih mampu mengendalikan laju inflasi, yang diperkirakan akan berada pada kisaran 5,25% hingga akhir tahun.