Mirae Soroti BPD Jatim dan BRI untuk Dividen Jumbo Emiten Perbankan Tahun ini
- Sektor keuangan dan BUMN tetap menjadi penyumbang utama dividen di pasar saham Indonesia.
Perbankan
JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan investor untuk berfokus pada saham dengan dividen tinggi sebagai strategi menghadapi ketidakpastian pasar global yang dipengaruhi oleh potensi dampak perang dagang, di antaranya adalah saham PT BPD Jawa Timur (BPD Jatim) Tbk (BJTM) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI/BBRI).
Dalam acara "Media Day: January 2025" bertema "Secure Greater Returns with Dividend Stocks in 2025" yang berlangsung pada 14 Januari 2025, Head of Proprietary Investment Mirae Asset, Handiman Soetoyo, menyebutkan bahwa terdapat 80 saham berdividen tinggi yang tersebar di berbagai sektor di Bursa Efek Indonesia, kecuali sektor properti.
- Proyeksi Pertumbuhan Multifinance 2025: Tantangan dan Peluang
- Ditetapkan Jokowi, Ini Sederet Kontroversi PSN PIK 2
- Biden Wariskan Sanksi Terakhir dan Terberat bagi Minyak Rusia, Apakah akan Berefek?
Dari daftar tersebut, lima saham unggulan yang disarankan Mirae Asset adalah:
- PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM)
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
- PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
- PT Trans Power Marine Tbk (TPMA)
Kelima saham ini diproyeksikan memberikan kontribusi signifikan terhadap total dividen pasar saham Indonesia tahun ini, yang diperkirakan mencapai Rp 322,4 triliun, meskipun mengalami penurunan sebesar 11,4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Faktor Penurunan Dividen
Penurunan total dividen pada 2025 dibandingkan dengan 2024 sebagian besar disebabkan oleh tidak adanya dividen spesial dari PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) senilai Rp41,53 triliun yang menjadi anomali pada tahun sebelumnya.
Meski demikian, saham-saham dengan rekam jejak pembayaran dividen tinggi tetap menjanjikan. Pada 2024, total dividen yang dibagikan perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia mencatatkan rekor baru sebesar Rp 364,2 triliun, meningkat 1,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Sebagian besar dividen ini dibagikan pada musim dividen yang berlangsung antara Maret hingga Juni serta sepanjang kuartal IV.
Performa Emiten BUMN dan Perbankan
Sektor keuangan dan BUMN tetap menjadi penyumbang utama dividen di pasar saham Indonesia. Pada 2024, BBRI dan ADRO menjadi dua perusahaan dengan nilai dividen terbesar, masing-masing Rp48,1 triliun dan Rp54,4 triliun.
Setoran dividen dari perusahaan BUMN ke pemerintah mencapai Rp 86,4 triliun hingga November 2024, melebihi target yang ditetapkan. Dari jumlah tersebut, perusahaan BUMN yang terdaftar di bursa menyumbang 68,6%, dengan sektor perbankan mendominasi kontribusi sebesar 57,4%.
Prospek Dividen Bank BUMN di 2025
Dengan target penerimaan dividen BUMN yang meningkat menjadi Rp90 triliun pada 2025, Handiman optimis bahwa perusahaan pelat merah yang terdaftar di bursa akan terus memberikan dividen besar.
Bank-bank BUMN, seperti BBRI, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), diprediksi tetap menjadi penopang utama setoran dividen, mengingat stabilitas kinerja dan posisi strategis mereka di sektor keuangan.
Optimisme Pasar Saham Indonesia 2025
Dalam kesempatan yang sama, Rully Arya Wisnubroto, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset, menyampaikan pandangan positif terhadap prospek pasar modal Indonesia pada 2025.
Ia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencapai level 8.000, meskipun kondisi global masih dibayangi ketidakpastian.
“Meskipun sekarang pelaku pasar masih menunggu berita positif dari global dan dalam negeri, kami masih optimis terhadap pasar saham Indonesia karena dua faktor dari dalam negeri, yaitu inflasi yang stabil dan daya beli yang terjaga,” ujar Rully dalam kesempatan yang sama.
Dua faktor domestik utama yang mendukung optimisme ini adalah inflasi yang terkendali dan daya beli masyarakat yang tetap kuat. Stabilitas harga bahan makanan dan kebijakan pembatasan PPN 12% untuk barang mewah menjadi faktor penting dalam menjaga daya beli.
- LK21 dan Layarkaca21 Ilegal, Ini 7 Alternatif Nonton Film dan Drama Legal
- Daftar Kekayaan Bersih Pemain Squid Game, Pemeran Front Man Tercuan
- Dapat Angin Segar, Saham PGAS Makin Bersinar
Prediksi Makroekonomi 2025
Tim riset Mirae Asset memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 mencapai 5%, dengan suku bunga acuan sebesar 5,5% di akhir tahun. Rully menyebutkan bahwa Bank Indonesia kemungkinan baru akan menurunkan suku bunga pada semester kedua tahun ini, sebagai respons terhadap dinamika global dan domestik.
Dengan latar belakang makroekonomi yang solid dan strategi investasi pada saham dividen tinggi, pasar modal Indonesia diharapkan dapat menghadapi tantangan global dengan baik. Investor pun disarankan untuk memanfaatkan peluang ini demi memperoleh hasil investasi yang maksimal di tengah ketidakpastian.