Misteri Penerbangan Terbesar di Dunia, Malaysia Setuju Lanjutkan Pencarian Puing MH370
- Pencarian akan dilakukan di dasar laut di area baru seluas 15.000 km persegi. Tidak disebutkan lokasi pasti area pencarian baru.
Dunia
KUALA LUMPUR- Malaysia telah setuju untuk melanjutkan pencarian puing-puing pesawat Malaysia Airlines Penerbangan MH370 yang hilang. MH370 hilang lebih dari 10 tahun dalam salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia .
Penerbangan MH370, sebuah Boeing 777 yang membawa 227 penumpang dan 12 awak, hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014. "Tanggung jawab, kewajiban, dan komitmen kami adalah kepada keluarga terdekat," kata Menteri Perhubungan Anthony Loke dalam konferensi pers Jumat 20 Desember 2024.
"Kami berharap kali ini akan berdampak positif, bahwa puing-puing akan ditemukan dan memberikan ketenangan bagi keluarga."
Penyelidik Malaysia awalnya tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa pesawat itu sengaja diubah jalurnya. Puing-puing, beberapa terkonfirmasi dan beberapa diyakini berasal dari pesawat, telah terdampar di sepanjang pantai Afrika dan di pulau-pulau di Samudra Hindia.
- Ditutup Menguat 6,63, IHSG Hari Ini 20 Desember 2024 Masih di Bawah 7.000
- Melemah Tipis, LQ45 Hari Ini 20 Desember 2024 Ditutup di 817,02
- Harga Bitcoin Anjlok Akibat Kebijakan AS, Berikut Saran Untuk Investor
Loke mengatakan usulan untuk melanjutkan pencarian di Samudra Hindia bagian selatan datang dari firma eksplorasi Ocean Infinity. Mereka telah melakukan pencarian terakhir terhadap pesawat tersebut yang berakhir pada 2018.
Kontrak akan ditandatangani untuk periode 18 bulan dan firma akan menerima US$70 juta jika reruntuhan yang ditemukan bersifat substantive. Dia menambahkan pencarian akan dilakukan di dasar laut di area baru seluas 15.000 km persegi. Tidak disebutkan lokasi pasti area pencarian baru.
Lebih dari 150 penumpang China berada di dalam pesawat tersebut. Penumpang lainnya termasuk 50 warga Malaysia serta warga negara Prancis, Australia, Indonesia, India, Amerika Serikat, Ukraina, dan Kanada.
Data Baru
Loke mengatakan Malaysia telah menilai data baru mengenai kemungkinan lokasi dari sejumlah ahli dan Ocean Infinity yakin mengenai peluang menemukan reruntuhan pesawat. "Semua data sudah dipaparkan. Tim kami sudah menelaahnya dan mereka merasa data itu kredibel," katanya.
Malaysia melibatkan Ocean Infinity pada tahun 2018 untuk pencarian di Samudra Hindia bagian selatan, tetapi gagal dalam dua kali percobaan. Hal tersebut menyusul pencarian bawah air oleh Malaysia, Australia dan China di wilayah seluas 120.000 km persegi di bagian selatan Samudra Hindia. Lokasi ini berdasarkan data koneksi otomatis antara satelit Inmarsat dan pesawat tersebut.
Ditanya tentang prospek menemukan seluruh pesawat, Loke mengatakan tidak adil untuk mengharapkan komitmen konkret. "Saat ini, tidak ada yang tahu pasti. Sudah lebih dari 10 tahun," katanya.
- Link Live Streaming Vietnam Vs Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
- BRMS Siap Tumbuh Signifikan, Begini Prediksi Kinerja dan Keuangan 2024-2029
- Saham TLKM dan BBNI Ambles di Pembukaan LQ45 Hari Ini
Transmisi terakhir MH370 terjadi sekitar 40 menit setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Kapten pesawat melakukan kontak terakhir saat memasuki wilayah udara Vietnam dan segera setelah itu transpondernya dimatikan.
Radar militer menunjukkan pesawat itu meninggalkan jalur penerbangannya untuk terbang kembali di atas Malaysia utara. Lalu keluar ke Laut Andaman sebelum berbelok ke selatan. Setelah itu semua kontak hilang.
Laporan setebal 495 halaman mengenai hilangnya pesawat pada tahun 2018 mengatakan kontrol Boeing 777 kemungkinan sengaja dimanipulasi agar keluar jalur. Tetapi penyelidik tidak dapat menentukan siapa yang bertanggung jawab dan tidak memberikan kesimpulan mengenai apa yang terjadi. Mereka hanya mengatakan bahwa hal itu tergantung pada penemuan reruntuhan pesawat.
Penyelidik juga mengatakan tidak ada yang mencurigakan di latar belakang, urusan keuangan, pelatihan, dan kesehatan mental kapten dan kopilot.