Misteri Tambang Busang Kalimantan (Bagian I): Kisah Penipuan Emas Terbesar dalam Sejarah
- Salah satu misteri yang membuat masalah ini seperti buntu adalah kematian misterius kepala ahli geologi perusahaan tersebut yakni Michael de Guzman.
Nasional
JAKARTA-Sekitar tahun 1997, Indonesia menjadi bagian dari kisah penipuan tambang emas terbesar dalam sejarah. Tetapi setelah sekitar 30 tahun, semuanya tetap menjadi misteri. Tidak ada satupun yang bertanggungjawab.
Semua berawal dari klaim sebuah perusahaan pertambangan bahwa mereka menemukan simpanan emas dalam jumlah besar jauh di dalam hutan Indonesia. Nilainya mencapai miliaran dolar Amerika.
Ini menyebabkan perebutan investasi di perusahaan tersebut. Namun yang berkilauan bukanlah emas. Bahkan semua berakhir dengan kisah hitam dan penuh misteri. Salah satu misteri yang membuat masalah ini seperti buntu adalah kematian misterius kepala ahli geologi perusahaan tersebut yakni Michael de Guzman.
Pada pagi hari tanggal 19 Maret 1997, Michael de Guzman, kepala ahli geologi di perusahaan pertambangan Kanada Bre-X Minerals naik helikopter untuk melakukan perjalanan ke lokasi hutan terpencil di Indonesia.
Itu adalah perjalanan yang telah dia lakukan berkali-kali sebelumnya. Ke tempat di mana dia melaporkan menemukan simpanan emas dalam jumlah besar.
- Profitabilitas Bank Syariah Kuartal I-2024 Lebih Buruk Dibanding Tahun Lalu
- Menggali Peluang dan Tantangan Masa Depan Rupiah Digital
- Dilema Kenaikan Tarif PPN 12 Persen ke Pemerintahan yang Baru
Namun kali ini, de Guzman tak kunjung datang. Dua puluh menit setelah perjalanan, pintu belakang di sisi kiri helikopter terbuka dan de Guzman telah pergi. Dia melompat dan tewas ke dalam hutan lebat di bawahnya.
CEO perusahaan pertambangan tersebut mengumumkan bahwa de Guzman telah bunuh diri. Penyebabnya setelah didiagnosis menderita hepatitis B dan kelelahan karena berjuang melawan penyakit malaria yang berulang.
Sepuluh tahun kemudian, jurnalis Kanada Suzanne Wilton dikirim oleh Calgary Herald untuk menyelidiki kematian De Guzman. “Saya dikirim ke belahan dunia lain. Kisah ini terus menghantui saya sejak saat itu,” katanya dalam seri podcast yang dibuat untuk BBC World Service dan CBC oleh BBC Scotland Productions baru-baru ini.
Wilton dalam podcast ini menggali lebih dalam tentang apa yang terjadi sebelum perjalanan helikopter yang menentukan itu.
De Guzman lahir di Filipina pada Hari Valentine tahun 1956. Entah karena pengaruh hari lahirnya, dia sering jatuh cinta. Terbukti dia mempunyai tiga atau mungkin empat istri sekaligus di berbagai negara.
De Guzman adalah seorang ahli geologi berpengalaman yang percaya bahwa ia dapat menghasilkan banyak uang di Indonesia. “Pada tahun 1990-an, negara ini dipandang sebagai lahan peluang bagi para penambang emas karena kaya akan sumber mineral alami,” kata Wilton.
Seorang warga Belanda – John Felderhof yang dikenal banyak orang sebagai ahli geologi Indiana Jones – tertarik dengan sebuah situs terpencil di Busang di provinsi Kalimantan Timur. Dia percaya di situs ini tambang emas besar menunggu untuk dieksploitasi. Tetapi dia membutuhkan dana untuk maju.
Kesepakatan dengan Bre-X Minerals
Pada bulan April 1993, Felderhof membuat kesepakatan dengan David Walsh, CEO Bre-X Minerals. Walsh siap menjual impiannya kepada calon investor atas situs yang sarat dengan harta karun.
Felderhof mengendalikan operasi di lapangan. Dia menginginkan mitra proyek untuk membantu pencarian sesama ahli geologi. Salah satunya de Guzman. Namun Felderhof, de Guzman dan tim mereka hanya memiliki waktu hingga 18 Desember 1993 untuk mengebor lubang uji guna melihat apakah emas tersebut benar-benar ada.
Saat itulah izin eksplorasi yang diberikan pemerintah Indonesia kepada mereka habis masa berlakunya. Dengan hanya tinggal beberapa hari lagi sebelum batas waktu akhir, dan dua lubang digali.
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp8.000, Segram Dibanderol Rp1.332.000
- Sinyal HGBT Diperpanjang, Cek Kinerja Saham GGRP, TPIA, dan CAKK
- Pembagian Dividen Adaro Diwarnai Protes Warga Sipil
Masih belum ada tanda-tanda emas. Kemudian, kata Wilton, de Guzman tiba-tiba memberi tahu Walsh bahwa dia tahu persis tempat yang mereka perlukan untuk mengebor. Llokasi tersebut datang kepadanya dalam mimpi.
Tim mengebor lubang ketiga tepat di tempat yang ditunjuk de Guzman dan akhirnya mendapatkan emas. Lubang keempat selanjutnya membawa prospek penemuan yang lebih besar.
Selama tiga tahun berikutnya, pekerjaan di lokasi tersebut terus berlanjut. Seiring dengan bertambahnya perkiraan jumlah emas yang ada di sana, jumlah investor juga meningkat. Harga saham Bre-X Minerals mulai melonjak, dari 20 sen menjadi 280 dolar Kanada (US$206 ). Perusahaan tersebut akhirnya bernilai US$4,4 miliar.
Banyak orang di kota-kota kecil Kanada ikut serta dalam demam emas, menginvestasikan ratusan ribu dolar tabungan mereka. Namun seiring berjalannya waktu, kilapnya mulai memudar. (Bersambung)