<p>Starbuck, salah satu gerai yang dikelola oleh Mitra Adiperkasa. / Pixabay</p>
Industri

Mitra Adiperkasa Raup Lonjakan Laba Hingga Nyaris Rp1 Triliun

  • Per akhir Desember 2019, MAP mengoperasikan 2.320 gerai ritel di 79 kota di seluruh Indonesia. Gerai yang dioperasikan MAP seperti Sogo, Seibu, FoodHall, Zara, Mark & Spenser, Sports Station, Starbucks, Burger King, hingga Kinokuniya.

Industri

wahyudatun nisa

Emiten ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) meraup kinerja cemerlang sepanjang 2019 dengan berhasil meraih lonjakan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk 26,8%.

Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis, 16 April 2020, perusahaan yang berdiri sejak 1995 memperoleh laba bersih sebesar Rp933,49 miliar pada 2019. Perolehan itu melonjak tajam dari periode sebelumnya Rp735,82 miliar.

VP Investor Relations & Corporate Communications MAP Group Ratih D. Gianda mengatakan pencapaian perusahaan pada 2019 mencerminkan kekuatan dan kemapanan portofolio usaha MAP yang beragam.

“Meski sarat tantangan, kami berhasil memenuhi target pendapatan dan keuntungan. Di masa yang akan datang, kami memperkirakan wabah COVID-19 akan mempengaruhi pencapaian tahun 2020,” kata dia dalam keterangan resmi di Jakarta.

Kendati demikian, manajemen MAPI tengah mengambil langkah-langkah yang nyata untuk meminimalisir dampak dan rintangan yang terjadi pada bisnis MAP. Perseroan berupaya mengendalikan biaya secara ketat, memanfaatkan omni-channel melalui kemitraan dengan perusahaan agregator dan fintech, serta memperkuat MAP Club yang akan menjadi ‘kendaraan’ dalam perjalanan omni-channel perusahaan.

“Kami melihat peluang yang luar biasa untuk MAP di masa mendatang. Sementara itu untuk menghadapi tantangan jangka pendek, MAP berada di posisi yang tepat untuk berkembang lebih pesat setelah melewati krisis ini,” kata dia.

Dia menjelaskan, pendapatan bersih perusahaan meningkat 14% dari Rp18,9 triliun menjadi Rp21,6 triliun pada 2019. Sedangkan, Same Store Sales Growth (SSSG) sebesar 4%, EBITDA tercatat Rp2,8 triliun, tumbuh sebesar 21,5%.

Pertumbuhan pendapatan sepanjang tahun, kata dia, didorong oleh kekuatan fundamental usaha MAP, didukung oleh kinerja bisnis Active, Food & Beverage, Digimap, serta laju perkembangan usaha e-commerce yang kuat melalui kanal digital, termasuk Mapemall, PlanetSports.asia dan Zara, yang meningkat lebih dari 100%.

Pendapatan tersebut didominasi oleh segmen pendapatan eceran dan grosir yang menyumbang hingga 90% yakni sebesar Rp19,55 triliun. Segmen pendapatan ini naik 13,24% dari periode 2018 yaitu sebesar Rp17,29 triliun.

Kenaikan juga terjadi pada segmen komisi penjualan konsinyasi sebesar Rp1,91 triliun atau meningkat 24% dari Rp1,54 triliun. Kemudian, segmen pendapatan sewa dan jasa pemeliharaan naik 28% dari Rp76,54 miliar menjadi Rp98,19 miliar pada 2019.

Kinerja yang cemerlang ini juga dapat dilihat dari akun pendapatan lain-lain. Pos pendapatan tersebut menyumbang sebesar Rp6,58 miliar terhadap total revenue perusahaan. Angka ini melonjak hingga 64% dari tahun sebelumnya sebesar Rp4,01 miliar.

Di sisi lain, beban pokok penjualan dan beban langsung meningkat 14,8% pada 2019 sebesar Rp11,32 triliun, sedangkan pada 2018 sebesar Rp9,86 triliun.

Perusahaan yang dikenal dengan nama MAP ini juga berhasil memangkas beban keuangannya hingga 60,3% menjadi Rp212,42 miliar. Sementara pada periode sebelumnya beban tersebut mencapai Rp536,11 miliar.

Laba bersih tahun berjalan tercatat melesat 43% menjadi Rp1,16 triliun. Hal ini membuat perusahaan berkode saham MAPI tersebut, meraih laba per saham pada periode 2019 naik menjadi Rp56 dari semula sebesar Rp44.

Adapun, pada sisi liabilitas terjadi penurunan tipis dari Rp6,57 triliun menjadi Rp6,56 triliun pada periode 2019. Nilai aset MAP pun meningkat 10,3% menjadi Rp13,93 triliun dari sebelumnya Rp12,63 triliun.

Per akhir Desember 2019, MAP mengoperasikan 2.320 gerai ritel di 79 kota di seluruh Indonesia. Gerai yang dioperasikan MAP seperti Sogo, Seibu, FoodHall, Zara, Mark & Spenser, Sports Station, Starbucks, Burger King, hingga Kinokuniya.

Pada perdagangan Kamis, 16 April 2020, saham MAPI ditutup merosot 3,31% sebesar 20 poin ke level Rp585 per lembar. Kapitalisasi pasar MAPI mencapai Rp9,71 triliun dengan imbal hasil negatif 39,9% dalam setahun terakhir. (SKO)