Ilustrasi bisnis PT Mitra Investindo Tbk (MITI).
Korporasi

Mitra Investindo Gandeng China Jajal Bisnis Energi Terbarukan

  • Dalam pengembangan bisnis tersebut, MITI bekerja sama dengan Sany South East Asia Ltd dan Emas Fortuna Ltd untuk menggali potensi bisnis EBT Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Korporasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Mitra Investindo Tbk (MITI) mulai menjajal peluang bisnis energi baru terbarukan (EBT) tenaga surya yang ramah lingkungan dalam rangka menerapkan nilai lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance/ESG).

Dalam pengembangan bisnis tersebut, MITI bekerja sama dengan Sany South East Asia Ltd dan Emas Fortuna Ltd untuk menggali potensi bisnis EBT Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Nota kesepahaman yang ditandangani oleh ketiga belah pihak yang disebutkan di atas adalah kesepakatan awal yang berlaku satu tahun dan akan diperpanjang jika disetujui ketiganya.

Rencana kerja sama strategis antara MITI, Sany dan Emas Fortuna akan diimplementasikan dalam suatu perjanjian kemitraan terkait kerja sama dan pengadaan lahan sehubungan pengembangan bisnis PLTS atau solar farm.

Proyek PLTS ini adalah salah satu upaya MITI utuk mendukung sustainable development goals yang merupakan agenda Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) tahun 2030, khususnya yang berhubungan dengan energi bersih dan terjangkau.

Tidak hanya itu, inisiasi ini pun merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam rangka mengurangi emisi karbon hingga 32% atau setara 912 juta ton pada tahun 2030.

"Pengembangan teknologi dan investasi tenaga surya akan menyediakan energi bersih yang ramah lingkungan dan mendorong pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat lokal serta memenuhi permintaan pasar atas energi murah dan ramah lingkungan," tulis Presiden Direktur MITI Andreas Tjahjadi melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat, 7 Juli 2023.

Untuk diketahui, Mitra Investindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran domestik melalui akuisisi 99,81% saham PT Wasesa Line pada awal 2021.

Pada akhir 2022, perseroan menambah portofolio aset di bidang pelayaran dan bongkar muat melalui akusisi 99% saham PT Pelayaran Karana Line yang bergerak di bidang pelayaran dan keagenan kapal.

Tidak hanya itu, MITI pun melakukan akuisisi terhadap 70% saham PT Karya Abdi Luhur yang bererak di bidang jasa bongkar muat.

Sementara itu, Sany South East Asia Ltd adalah entitas anak dari Sany Group Co. Ltd, yakni perusahaan multinasional asal China yang berfokus kepada produksi alat berat dan berkantor pusat di Changsa, Provinsi Hunan.

Sany adalah produsen alat berat terbesar keruda di dunia dan merupakan perusahaan pertama asal China dalam industri alat berat yang masuk ke dalam daftar the FT Global 500 dan the Forbes Globall 2000.

Sany Group Co. Ltd mencatatkan saham di Bursa Efek Shanghai pada tahun 2023 dan saat ini tercatat memiliki kapitalisasi pasar sekitar US$19,46 miliar (Rp293,1 triliun). Sany memiliki belasan kawasan industri di China serta pabrik di Brazil, Jerman, India, Indonesia, dan Amerika Serikat.