Menara telekomunikasi alias BTS milik PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), anak usaha BUMN Telkom / Mitratel.co.id
Korporasi

Mitratel (MTEL) Bangun 1.500 Menara 4G di Desa Non 3T, Berikut Lokasinya

  • PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel berencana membangun 1.500 menara untuk mendukung program operator telekomunikasi dalam membangun layanan 4G di desa tertinggal, terdepan, da terluar (non 3T).

Korporasi

Liza Zahara

JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel berencana membangun 1.500 menara untuk mendukung program operator telekomunikasi dalam membangun layanan 4G di desa tertinggal, terdepan, dan terluar (non 3T).

Direktur Utama Dayamitra Telekomunikasi Theodorus Ardi Hartoko mengatakan akan terus berupaya untuk mendukung akselerasi digital di Indonesia yang akan menghadapi era 5G.

"Sudah selayaknya kami sebagai salah satu anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkontribusi untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat," kata Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangan resmi, Rabu, 23 Februari 2022.

Theodorus menambahkan, perseroan memiliki pengalaman yang baik untuk membangun menara di daerah perbatasan. Hingga akhir 2021, Mitratel telah membangun 516 menara. Sebagian besar menara yang dibangun Mitratel berada di Maluku dan Papua.

Adapun 1.500 menara yang akan dibangun terdapat di beberapa desa yang tersebar di area Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Sumatra, dan Papua.

Strategi yang akan dilakukan untuk pengadaan menara khususnya di daerah non 3T ialah dengan berkoordinasi bersama pemerintah setempat, tokoh masyarakat, dan kerja sama dengan para operator telekomunikasi.

Program 3T adalah program pemerataan jaringan telekomunikasi. Secara spesifik lokasi non 3T tidak berada di daerah yang terisolir (jarak non 3T dengan BTS existing terdekat rata-rata sekitar 5-10 kilometer (km)), tapi secara market kurang menjadi prioritas bagi operator.  

Melalui program ini, pemerintah tengah mengupayakan pemerataan pembangunan infrastruktur telekomunikasi agar seluruh masyarakat bisa mengakses layanan hingga ke daerah plosok. Total ada 83.218 desa dan keluruhan di Indonesia, masih ada 3.435 desa/kelurahan berada di wiliayah non 3T yang berlum terjangkau layanan 4G.

Mitratel merupakan salah satu perusahaan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan memiliki lebih dari 28.200 menara dengan 42.500 tenant. Jumlah tersebut termasuk akumulasi dari penambahan akuisisi dan pembangunan tower yang dilakukan Mitratel sampai akhir 2021.

Serta 28.200 menara milik Mitratel ada sebanyak 16.150 menara atau 58% berada di luar Pulau Jawa.