MNC Kantongi Izin Bank Digital Dari OJK, Saham BABP Milik Hary Tanoe Meroket
Bank milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) resmi merambah bisnis bank digital setelah mendapat izin untuk melayani pembukaan rekening secara digital dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pasar Modal
JAKARTA – Bank milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo, PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) resmi merambah bisnis bank digital setelah mendapat izin untuk melayani pembukaan rekening secara digital dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pascapengumuman tersebut, saham BABP langsung tancap gas.
Melansir data RTI, harga saham BABP melesat 35% atau sebesar 42 poin menuju level harga Rp162 per lembar pada akhir sesi kedua perdagangan Kamis, 27 Mei 2021. Pada hari itu, saham BABP menyentuh auto reject atas (ARA).
Selama sepekan perdagangan, saham BABP telah menguat hingga 86,21% dan 73,55% secara bulanan. Padahal, saham emiten Grup MNC ini mengalami terkoreksi sekitar 19,25% dalam tujuh hari terakhir. Penurunan harga saham itu terjadi pada 17 dan 25 Mei 2021 dengan masing-masing koreksi sebesar 5,56% dan 4%.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Tren aksi borong saham bank digital memang sedang digandrungi oleh investor di pasar modal Indonesia. Kali ini, sentimen tersebut mendorong kinerja saham BABP usai mendapat persetujuan dari regulator untuk melayani pembukaan rekening secara digital tanpa harus hadir secara fisik.
Chief Technology Officer MNC Group, Yudi Hamka menyebut layanan perbankan dari perseroan yakni MotionBanking akan memungkinkan ratusan juta nasabah membuka rekening simpanan tanpa perlu mengunjungi kantor cabang atau ATM.
“Ke depannya, MotionBanking akan meningkatkan layanannya untuk mengaktifkan fungsi e-money, e-wallet, transfer digital, poin loyalitas, dan QRIS, menyajikan pembayaran billing dan pembelian dalam aplikasi secara nyaman, serta menawarkan pelayanan perbankan digital yang lengkap bagi penggunanya,” ujarnya melalui keterbukaan informasi, Kamis 27 Mei 2021.
Dengan teknologi inovatif yang sedang dikembangkan seperti credit scoring berbasis artificial intelligence (AI), pengguna MotionBanking dapat mengajukan kartu kredit virtual dan fisik secara daring dengan persetujuan sangat cepat.
Yudi menambahkan, langkah ini juga membuka peluang untuk menumbuhkan basis pelanggannya menjadi 30 juta pelanggan dalam 4-5 tahun ke depan dan menjadi ekosistem keuangan digital terdepan di Indonesia.
Perseroan memang sudah menunjukan keinginan kuat untuk bertransformasi menjadi bank digital sejaka beberapa waktu belakangan. Hal ini ditunjukkan dengan direkrutnya pendiri dan Presiden Direktur PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk (CASH) Teddy Setiawan Tee oleh perseroan pada 17 Mei 2021.
Saat ini, ia menduduki jabatan Chief Operating Officer Motion Digital Banking di BABP. Teddy mendirikan Cashlez pada 2015 dan merupakan perusahaan Fintech Payment Gateway pertama yang melantai di pasar modal. (SKO)