indonesian-rupiah-money-background_126740-49.jpg
Nasional

Mobilitas Turun, BPS Catat Deflasi Februari 2022 Sebesar 0,02 Persen

  • Badan Pusat Statisik atau BPS merilis data inflasi pada bulan Februari 2022. Dari hasil pemantauan yang dilakukan BPS di 90 kota di Indonesia, telah terjadi penurunan pada Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,02% dari 108,26 di bulan Januari 2022 menjadi 108,24 di Februari 2022.

Nasional

Muhammad Farhan Syah

JAKARTA – Badan Pusat Statisik atau BPS merilis data inflasi pada bulan Februari 2022. Dari hasil pemantauan yang dilakukan BPS di 90 kota di Indonesia, telah terjadi penurunan pada Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,02% dari 108,26 di bulan Januari 2022 menjadi 108,24 di Februari 2022.

Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam Konfrensi Pers terkait rilis data statistik bulan Februari 2022 yang diselenggarakan secara virtual pada Selasa, 1 Maret 2022.

Inflasi kumulatif di tahun kalender 2022 sampai dengan bulan Februari 2022 sendiri saat ini tercatat menjadi sebesar 0,54%. Sementara jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya atau secara year-on-year (YOY), inflasi pada bulan Februari 2022 tercatat berada di level 2,06%.

Deflasi yang terjadi secara Month-to-Month (MTM) pada bulan Februari 2022 sebesar 0,02% ini disebabkan oleh terjadinya penurunan pada mobilitas masyarakat di tengah masifnya paparan varian Omicron sejak awal tahun.

Menurut BPS, seluruh indikator aktivitas mobilitas masyarakat yang dilakukan diluar rumah kompak menunjukan penurunan di bulan Februari 2022. Penurunan mobilitas terbesar terjadi di tempat transit yang mengalami penurunan hingga sebesar 24,05% dibandingkan dengan bulan sebelumnya pada Januari 2022.

Sebaliknya, mobiltas yang dilakukan oleh masyarakat di dalam rumah tercatat mengalami peningkatan hingga sebesar 9,23% dibandingkan dengan bulan sebelumnya pada Januari 2022.

Sementara itu penyumbang deflasi tertinggi pada bulan Februari 2022 berasal dari kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau. Adapun komoditas yang memberikan kontribusi deflasi paling besar berasal dari komoditas minyak goreng, telur ayam ras, serta daging ayam ras. 

Komoditas minyak goreng memberikan andil deflasi pada bulan Februari 2022 sebesar 0,11%. Setianto menerangkan bahwa deflasi itu disebabkan oleh adanya kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah pada awal bulan Februari terkait dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng di pasaran.

“Pada awal Februari pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menerbitkan peraturan menteri perdagangan atau permendag nomor 6 tahun 2022 tentang penetapan harga eceran tertinggi minyak goreng sawit yang berlaku mulai 1 Februari 2022,” terang Setianto.

Adapun andil deflasi yang disumbangkan oleh telur ayam ras adalah sebesar 0,10%. Hal itu disebabkan oleh adanya  surplus produksi telur ayam ras sehingga pasokan yang meningkat berdampak pada penurunan harga komoditas telur ayam ras tersebut.

Kemudian pada komoditas daging ayam ras tercatat menyumbang deflasi sebesar 0,06% yang disebabkan oleh produksi daging ayam ras yang juga mengalami surplus pada produksinya.