<p>ilustrasi// Foto: Ismail Pohan &#8211; Tren Asia</p>
Industri

Modal Asing Rp173,83 Triliun Keluar dari Indonesia

  • JAKARTA – Total modal asing keluar atau capital outflow dari pasar keuangan nasional mencapai Rp173,83 triliun. Bank Indonesia (BI) mencatat capital outflow tersebut terhitung sejak awal tahun ini hingga pekan keempat September 2020. Sementara itu, pada 28-1 Oktober 2020, investor asing menarik dana sebesar Rp1,03 triliun dari pasar saham. Sebaliknya, aliran modal asing yang masuk sebesar Rp2,46 triliun di pasar Surat […]

Industri

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Total modal asing keluar atau capital outflow dari pasar keuangan nasional mencapai Rp173,83 triliun. Bank Indonesia (BI) mencatat capital outflow tersebut terhitung sejak awal tahun ini hingga pekan keempat September 2020.

Sementara itu, pada 28-1 Oktober 2020, investor asing menarik dana sebesar Rp1,03 triliun dari pasar saham. Sebaliknya, aliran modal asing yang masuk sebesar Rp2,46 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN).

“Dengan demikian, aliran modal asing yang masuk pada 28 September sampai 1 Oktober 2020 sebesar Rp1,03 triliun,” ungkap Direktur Eksekutif BI Onny Widjanarko dalam siaran tertulis yang dikutip TrenAsia.com, Senin, 5 Oktober 2020.

Onny menjelaskan, capital outflow tersebut terjadi pada imbal hasil atau yield SBN 10 tahun stabil di level 6,89%.

Sementara itu, yield surat utang Amerika Serikat (AS) atau US treasury note 10 tahun naik ke level 0,677%.

Premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke level 109,28 basis poin (bps) per 1 Oktober 2020, dari 117,26 bps per 25 September 2020.

Aliran modal asing yang keluar tersebut turut menekan perkembangan nilai tukar rupiah.

Pada akhir pekan atau Jumat, 2 Oktober 2020, rupiah ditutup pada level Rp14.864 per dolar AS. Sementara itu, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah melemah menjadi Rp14.890 per dolar AS, dari sebelumnya Rp14.876 per dolar AS pada Kamis, 1 Oktober 2020.