Berikan Solusi Perkembangan UMKM, Modalku Salurkan Pendanaan kepada 4 Ribu Merchant Shopee
Fintech

Modalku Dapat Pinjaman Rp741,3 Miliar dari HSBC untuk Perluas Jangkauan ke UMKM

  • Co-founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan, kerja sama dengan HSBC ini diharapkan dapat membantu kemajuan bisnis UMKM potensial yang memiliki keterbatasan dalam akses pendanaan.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Modalku Indonesia Makmur (Modalku) mendapatkan fasilitas pinjaman atau kredit sebesar US$50 juta atau setara dengan Rp741,3 miliar dalam asumsi kurs Rp14.827 per dolar Amerika Serikat (AS) dari HSBC Singapura untuk memperluas jangkauan ke Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Co-founder dan CEO Modalku Reynold Wijaya mengatakan, kerja sama dengan HSBC ini  diharapkan dapat membantu kemajuan bisnis UMKM potensial yang memiliki keterbatasan dalam akses pendanaan.

"Kami merasa terhormat menerima fasilitas yang cukup besar dari bank global seperti HSBC. Kolaborasi ini merupakan tonggak penting bagi kami dan merupakan pembuktian riwayat kredit kami selama pandemi COVID-19," ujar Reynold dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 25 Agustus 2022.

Untuk diketahui, bisnis di Asia Tenggara didominasi oleh pelaku UMKM dengan persentase 97% dan kontribusi 40% untuk nilai produk domestik bruto (PDB) di seluruh wilayah Indonesia.

Melalui kerja sama ini, HSBC diproyeksikan dapat memperluas pasar global melalui segmen UMKM berpotensi yang belum terlayani secara optimal dalam pembiayaan.

HSBC pun dalam kerja sama ini akan berperan sebagai pendana, fasilitas, dan agen kemanan dalam memberikan solusi pembiayaan yang fleksibel dan terukur serta mampu mendukung ekspansi bisnis Modalku di berbagai wilayah.

Head of Comercial Banking HSBC Singapura Regina Lee mengatakan, Modalku memiliki peran penting dalam berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi baru di Asia Tenggara dengan mendorong inklusi keuangan dan mendukung usaha lokal yang menjadi bagian dari fondasi ekonomi.

"Kami sangat senang dapat mendukung grup Modalku dalam memperluas jangkauan bisnisnya untuk mendukung UMKM berpotensi di wilayah mereka,” kata Regina.

Sebagai informasi, pinjaman komersial di Asia Pasifik diproyeksikan memiliki potensi pertumbuhan 16,5% dan mampu menghasilkan pendapatan lebih dari US$7 triliun (Rp103,78 kuadriliun) pada tahun 2028.

Namun, Modalku melihat UMKM masih kurang terlayani dan tidak memiliki kecepatan transformasi digital yang sama dengan pinjaman ritel.

Modalku sendiri sejauh ini telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp37,9 triliun lewat lebih dari 5,1 juta transaksi pendanaan UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.