Harish Venkatesan, Head of Corporates and Business Banking, HSBC Singapore dan Kelvin Teo, Co-founder dan Group CEO Funding Societies (Modalku).
Fintech

Modalku Kembali Disuntik Pemodal Kala Fintech Lain Berguguran

  • Hingga saat ini, total komitmen kredit HSBC kepada Grup Modalku mencapai lebih dari US$100 juta atau sekitar Rp1,55 triliun.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Fintech P2P Lending, Modalku kembali memperoleh fasilitas kredit dari HSBC untuk ketiga kalinya sejak 2022.

Hingga saat ini, total komitmen kredit HSBC kepada Grup Modalku mencapai lebih dari US$100 juta atau sekitar Rp1,55 triliun. Melalui transaksi ini, Grup Modalku diharapkan dapat lebih memperluas layanan kreditnya, khususnya bagi segmen UMKM di Asia Tenggara yang selama ini sulit mengakses pinjaman dari institusi keuangan tradisional.

“Sebagai pelopor perusahaan pendanaan digital UMKM di ASEAN, kami bangga dapat memberikan fasilitas kredit ketiga ini kepada Grup Modalku. Langkah ini membantu kami untuk terus berkontribusi dalam mendukung pendanaan usaha mikro, kecil, dan menengah yang sangat penting bagi perkembangan ekonomi kawasan ASEAN,” kata Harish Venkatesan, Head of Corporates and Business Banking, HSBC Singapore dalam keterangan resmi, Selasa 5 November 2024.

Kesenjangan Kredit UMKM 

Kawasan Asia Pasifik (APAC) saat ini tengah mengalami pertumbuhan kelas menengah yang pesat. Di sisi lain, akses masyarakat terhadap layanan perbankan formal dan digital juga terus meningkat. 

Meski begitu, kawasan ini masih menghadapi kesenjangan kredit yang signifikan, dengan kebutuhan pembiayaan UMKM yang belum terpenuhi sebesar US$2,5 triliun atau sekitar Rp38,7 kuadriliun. Jumlah ini mewakili lebih dari separuh kekurangan pembiayaan UMKM secara global.

Sebagai informasi, UMKM mendominasi sektor bisnis di kawasan ini dengan kontribusi 99,9% dari total perusahaan yang ada. 

Selain itu, UMKM di beberapa negara APAC menyumbang 35% hingga 69% dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, sehingga keberlanjutan sektor ini sangat krusial bagi perekonomian regional.

HSBC ASEAN Growth Fund

HSBC ASEAN Growth Fund, senilai US$1 miliar atau sekitar Rp15,47 triliun*, diluncurkan pada Maret 2024 sebagai upaya untuk mendukung perusahaan digital berbasis di Singapura dalam memperkuat sektor e-commerce di Asia Tenggara. 

Dana ini bertujuan membantu perusahaan dalam mencapai skala ekonomi yang lebih besar, mengembangkan portofolio aset, serta mempercepat siklus bisnis mereka di pasar internasional.

Melalui dana ini, HSBC Singapura menyediakan beragam solusi pendanaan, termasuk New Economy and Venture Debt Fund, yang memberikan akses pembiayaan bagi perusahaan di berbagai tahap pertumbuhan. 

Lancarnya permodalan Modalku kontras dengan kondisi sejumlah perusahaan P2P lending saat ini. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sepanjang Januari hingga Oktober 2024 sudah ada empat P2P lending dicabut izinnya. 

Selama Oktober 2024, OJK juga telah memberikan sanksi administratif kepada 19 penyelenggara P2P lending. 

Sementara itu, hingga saat ini, Grup Modalku telah menyalurkan dana sebesar lebih dari Rp64 triliun kepada lebih dari 100 ribu UMKM yang tersebar di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.