Modernland Tunda Bayar Obligasi, Saham MDLN Kena Suspensi Bursa

JAKARTA – Emiten property PT Modernland Realty Tbk. sedang dalam tekanan keuangan. Perseroan memutuskan untuk meminta penundaan pelunasan pokok obligasi kepada para pemegang obligasinya.

Obligasi yang dimaksud adalah obligasi berkelanjutan I Modernland tahap I seri B tahun 2015. Obligasi bernilai Rp150 miliar ini menawarkan bunga 12,5% per tahun dan akan jatuh tempo hari ini (Selasa, 7 Juli 2020).

Kepastian rencana penundaan pelunasan obligasi ini tertuang melalui surat Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) tertanda Direktur KSEI Syafruddin dan Kepala Divisi Jasa Kustodian KSEI Hartati Handayani, Senin, 6 Juli 2020.

Dalam surat itu dijelaskan, Modernland akan menggelar Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dengan salah satu agendanya adalah perubahan tanggal pelunasan pokok obligasi tahap I seri B. dengan rencana itu, maka pembayaran pokok kepada pemegang obligasi melalui pemegang rekening yang seharusnya berlangsung hari ini, ditunda.

• 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
• PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
• Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
• Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
• IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC

Kabar tersebut juga telah sampai ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasilnya, BEI langsung menghentikan sementara (suspensi) saham Modernland dengan kode MDLN mulai hari ini.

Dalam surat tertanda Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 BEI Vera Florida dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy dijelaskan, penundaan pembayaran pokok obligasi Modernland menimbulkan keraguan atas kelangsungan usaha perseroan.

Adapun suspensi saham MDLN berlangsung mulai sesi I hari ini hingga pengumuman bursa lebih lanjut. “Bursa meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan Modernland,” tulis BEI.

Kinerja Keuangan dan Saham Modernland

Hingga kuartal I-2020, Modernland yang memiliki aset Rp17 triliun memang dalam tekanan utang. Liabilitas perseroan mencapai Rp9,95 triliun atau jauh lebih tinggi dari ekuitasnya yang hanya mencapai Rp7,05 triliun.

Selain itu, bisnis perseroan juga sedang tertekan. Dalam tiga bulan pertama tahun ini, Modernland hanya mencatat pendapatan Rp111,82 miliar atau anjlok 88,07% dari periode sama 2019 Rp937,15 miliar.

Hasilnya, perseroan rugi Rp159,09 miliar dari untung Rp218,17 miliar pada tiga bulan pertama 2019.

Kinerja keuangan yang sedang melemah ikut menekan harga saham MDLN. Sepanjang tahun ini, saham MDLN merosot hingga 74,29% dari Rp214 pada akhir 2019 menjadi Rp55 per hari ini.

Sepanjang tahun ini, saham MDLN juga sempat menyentuh level terendahnya atau mentok pada Rp50.