Industri

Momen Pertama Elon Musk Bayar Bunga Utang Terkait Akuisisi Twitter, Saham Tesla Bakal Dilego Lagi?

  • Elon Musk tampaknya tengah menghadapi pembayaran bunga pertama atas utang yang dia ambil untuk membeli Twitter pada awal bulan ini.
Industri
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

NEW YORK - Elon Musk tampaknya tengah menghadapi pembayaran bunga pertama atas utang yang dia ambil untuk membeli Twitter pada awal bulan ini.

Sebagaimana diketahui, Musk sebelumnya mengakuisisi Twitter seharga US$44 miliar atau kisaran Rp660 triliun (asumsi kurs Rp15.200 per dolar AS) pada Oktober lalu. Dari dana tersebut, sebagian merupakan hasil pinjama dari Morgan Stanley sebesar US$13 miliar atau kisaran Rp197 triliun.

Mengutip Financial Times Tabu, 18 Januari 2023, utang tersebut dipegang oleh Twitter, bukan oleh Musk secara pribadi. Per tahunnya, perusahaan diharuskan membayar beserta bunganya sekitar US$1,5 miliar atau kisaran Rp22,7 triliun.

Jika Twitter gagal melakukan pembayaran itu, manajemennya dapat mengajukan kebangkrutan untuk memulai proses restrukturisasi utang.

Jika melihat tingkat utang Twitter yang tinggi, orang terkaya kedua di dunia itu mungkin harus mempertimbangkan opsi termasuk penjualan lebih banyak saham Tesla untuk membiayai pembayaran.

Skenarionya, Musk dapat menjual lebih banyak saham Tesla-nya setelah menjual hampir US$40 miliar atau Rp606,4 triliun untuk membantu membiayai kesepakatan pengambilalihan. Bisa juga Ia menggunakan cadangan kas Twitter yang terbatas untuk melunasi utangnya.

Opsi terburuk,  atau bahkan memulai proses kebangkrutan untuk perusahaan media sosial yang saat ini sedang berjuang.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Twitter telah kehilangan US$221 juta atau kisaran Rp3,3 triliun pada tahun 2021. Lantaran oenurunan tersebut, Musk telah berusaha keras untuk memotong biaya.

Berbagai aksi korporasi dilakukannya mulai dari meningkatkan pendapatan sejak membeli perusahaan, memberhentikan sekitar 50% karyawan hingga meluncurkan layanan berlangganan baru yang disebut Twitter Blue.

Dia telah berulang kali membunyikan alarm tentang keuangan Twitter dan melontarkan kemungkinan mengajukan kebangkrutan untuk merestrukturisasi utangnya.

"Kami memiliki latihan kebakaran darurat. Perusahaan ini seperti Anda berada di pesawat yang menuju ke tanah dengan kecepatan tinggi dengan mesin menyala dan kontrolnya tidak berfungsi. Itulah alasan tindakan saya yang terkadang tampak palsu," kata Musk dalam forum Twitter Spaces pada bulan Desember lalu.

Sebagaimana diketahui, jarang sekali perusahaan gagal melakukan pembayaran utang pertama mereka. Contohnya Hertz yang menjadi salah satu perusahaan profil tinggi terakhir yang gagal bayar ketika melewatkan pembayaran sewa armadanya pada April 2020 lataran pandemi COVID-19 memukul keuntungannya.