Gedung Elnusa
Bursa Saham

Moncer di Paruh Pertama, Saham dan Laba ELSA Direvisi Naik

  • Saham PT Elnusa Tbk (ELSA) yang merupakan entitas PT Pertamina Hulu Energi diprediksi masih bisa melaju kencang. Terlebih, pada paruh pertama tahun ini perseroan sukses mencatatkan kinerja keuangan yang apik dengan kenaikan laba bersih dan pendapatan.

Bursa Saham

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Saham PT Elnusa Tbk (ELSA) yang merupakan entitas PT Pertamina Hulu Energi diprediksi masih bisa melaju kencang. Terlebih, pada paruh pertama tahun ini perseroan sukses mencatatkan kinerja keuangan yang apik dengan kenaikan laba bersih dan pendapatan. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada perdagangan sesi pertama Rabu, 14 Agustus 2024, saham ELSA melemah 0,40% ke level Rp492 per saham. Namun, secara year-to-date, nilai emiten yang bergerak di bidang minyak dan gas (migas) terpantau melambung 24,87%. 

Meskipun demikian, valuasi saham ELSA, berdasarkan Price Earning Ratio (PER) dan Price Book to Value (PBV) dari RTI Business, masih tergolong murah, yakni masing-masing pada level 4,05 kali dan 0,77. Hal ini mendorong Sinarmas Sekuritas untuk merevisi naik target harga saham ELSA ke level Rp630 per saham.

Selain merevisi naik target saham, analis Sinarmas Sekuritas, Inav Haria Chandra, merevisi naik target laba bersih Elnusa untuk tahun ini dari Rp647 miliar menjadi Rp667 miliar. Namun, proyeksi pendapatan justru dipangkas dari Rp13,31 triliun menjadi Rp12,56 triliun.

Nah, pada semester I-2024, Elnusa mencatat laba bersih sebesar Rp442,98 miliar, meningkat 77,12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp250,10 miliar. Selain itu, pendapatan perusahaan mencapai Rp6,31 triliun, mengalami kenaikan tahunan sebesar 7,79%.

Inav bilang bahwa laba bersih ELSA pada kuartal II-2024 saja mencapai Rp260 miliar, meningkat 42% dibandingkan kuartal sebelumnya. “Ini membawa laba semester I-2024 menjadi Rp 443 miliar, dengan kontribusi utama berasal dari segmen upstream migas,” jelasnya dalam riset dikutip pada Rabu, 14 Agustus 2024.  

Keberhasilan proyek seismic seperti Bone, Seram, dan Amalia yang selesai lebih cepat dari target, menyumbang Rp1,4 triliun pada pendapatan kuartal II-2024. Lompatan laba juga didorong oleh keuntungan bunga Rp69 miliar dari deposito di Bank Mega.

“Untuk segmen downstream, Sinarmas Sekuritas mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 22% menjadi Rp94 miliar pada kuartal II-2024, didorong oleh volume transportasi yang tetap kuat,” tambahnya. 

Inav menambahkan bahwa kinerja downstream diperkirakan akan tumbuh lebih pesat pada paruh kedua tahun ini, sejalan dengan ekspektasi manajemen yang memproyeksikan volume trading bahan bakar minyak (BBM) mencapai 92 ribu kiloliter pada paruh kedua tahun ini, dibandingkan dengan 53 ribu kiloliter pada paruh pertama.

Dengan perkembangan yang kuat di seluruh segmen bisnis, manajemen Elnusa optimistis dapat mencapai laba bersih Rp1 triliun dalam 1-2 tahun ke depan, asalkan dapat mempertahankan margin keuntungan bersih di kisaran 7,4-8%.