<p>fasilitas kolam renang PHM Hotels. / phm-hotels.com</p>
Destinasi & Kuliner

Mudik Dilarang, Hotel di Jakarta dan Sekitarnya Potensi Untung dari Staycation

  • Bagi bisnis perhotelan di Jakarta dan sekitarnya, larangan mudik Lebaran tahun ini justru bakal membawa berkah.

Destinasi &amp; Kuliner
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Pemerintah melarang masyarakat untuk mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021 untuk mencegah penyebaran COVID-19. Bagi bisnis perhotelan di Jakarta dan sekitarnya, larangan mudik ini justru bakal membawa berkah.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan ada potensi perhotelan di Jakarta dan sekitarnya mendapatkan manfaat dari kebijakan larangan mudik 6-17 Mei mendatang.

“Bisa kita lihat nanti sumber pergerakan ada di ibu kota sendiri. Peluangnya terbesar itu ada di ibu kota negara, kalau kita bicara staycation dan seterusnya itu ada di Jakarta,” ujar Maulana saat kepada reporter TrenAsia.com, Jumat, 15 April 2021.

Maulana mengatakan hotel-hotel di Jakarta kini menyasar aparatur sipil negara (ASN) yang masih punya daya beli bagus. Setidaknya, para ASN ini masih memperoleh gaji stabil dan tunjangan hari raya (THR).

“Jika sebelumnya mereka mengeluarkan uangnya di daerah-daerah, kini mudik dilarang ya pilihannya di Jakarta dan sekitarnya,” ujarnya.

Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto melihat adanya pelonjakan free & independent traveler (FIT) dalam mengisi hotel. Ini adalah orang-orang yang ke hotel cuma untuk liburan di hotel atau yang biasanya disebut staycation.

“Larangan mudik bisa jadi kesempatan buat hotel. Karena orang yang tadinya lebaran pulang kampung bisa memanfaatkan waktu liburnya untuk menginap di hotel,” jelas Ferry.

Ferry juga memprediksi tren keterisian hotel rendah di masa Ramadan dan Lebaran akan berbalik pada 2021. Ia memprediksi okupansi hotel naik pada April dan Mei 2021.

Keputusan pemerintah untuk tetap membuka objek wisata di seluruh Indonesia pun dirasa dapat memberikan pertumbuhan pergerakan di daerah-daerah sekitar Jakarta, setidaknya di Pulau Jawa.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno sebelumnya mengaku sudah memperkirakan lonjakan kunjungan di berbagai tempat wisata dekat perkotaan selama Lebaran 2021 akibat adanya larangan mudik.

“Kami menyiapkan opsi-opsi, staycation, opsi-opsi pariwisata dalam bingkai PPKM skala mikro, termasuk juga penyediaan produk-produk ekonomi kreatif untuk mengganti fisik masyarakat di kampung halaman,” ujarnya.

Sandiaga memprediksi tempat-tempat wisata di Jakarta seperti Ragunan, Ancol, Kota Tua, Setu Babakan, dan Taman Mini akan ramai pengunjung. Tempat-tempat wisata sekitar Jakarta seperti Puncak, Anyer, dan Tanjung Lesung Banten pun demikian.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tingkat hunian kamar pada hotel bintang secara nasional berada di angka 30,35% pada Januari dan 32,4% pada Februari 2021. Meski jauh di bawah Januari dan Februari tahun lalu yang mencapai 49,17% dan 49,22%, ini jauh lebih baik dari awal pandemi tahun lalu yang menyentuh angka 12,67%.

Di Jakarta, tingkat hunian kamar berada di angka 41,12% pada Januari dan 41,53% pada Februari 2021. Dengan adanya larangan mudik, Maulana memperkirakan penghunian kamar di Jakarta setidaknya bisa stabil di masa Ramadan dan Lebaran tahun ini.