Mudik Lebaran 2023 Diprediksi Timbulkan 49.520 Ton Sampah
- Timbulan sampah tersebut berasal dari sekitar 123,8 juta pemudik yang berasal dari penjuru Nusantara.
Nasional
JAKARTA—Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memprediksi ada 49.520 ton sampah yang ditimbulkan dalam aktivitas mudik Lebaran 2023. Timbulan sampah tersebut berasal dari sekitar 123,8 juta pemudik yang berasal dari penjuru Nusantara.
Pemerintah mendorong pemudik bijak dalam konsumsi serta mengelola sampah secara arif untuk mengurangi penumpukan sampah setelah hari raya. Selain itu, pihak swasta juga diminta berperan aktif dalam membentuk perilaku ramah lingkungan selama mudik Lebaran.
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, mengatakan ada potensi sampah sebanyak 49.520 ton dalam dua pekan masa mudik Lebaran. Angka itu dikalkulasi dari jumlah pemudik yang diperkirakan menembus 123,8 juta orang tahun ini.
Pihaknya mengatakan timbulan sampah tersebut berasal dari sisa makanan, sampah plastik kemasan makanan dan minuman pada tiap titik pemberhentian atau di sepanjang jalur mudik. Siti mendorong sejumlah fasilitas vital terkait mudik seperti terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, dan rest area jalan tol menambahkan sarana pengelolaan sampah.
“Memang untuk mengelola sampah di tempat umum seperti ini butuh dukungan sarana prasarana yang cukup dan memadai,” ujar Siti dalam keterangan resminya.
- Dijadikan untuk Menyatukan Elit Politik oleh Bung Karno, Begini Sejarah Halalbihalal
- Lebaran 2023 Tanpa Petasan, Ini Penyebabnya
- Sisi Gelap menjadi Leader: Kesepian
KLHK sendiri telah menerbitkan surat edaran (SE) terkait pengendalian sampah selama periode Lebaran 2023. Selain mendorong peran aktif pemerintah daerah, SE tersebut mendorong komitmen aktif pelaku usaha untuk mengurangi dan menangani sampah melalui sejumlah program. Salah satu korporasi yang meluncurkan program terkait hal itu adalah Danone-AQUA.
Sustainable Development Director Danone, Karyanto Wibowo, mengatakan perusahaan meluncurkan kampanye Mudik Bijak Sampah merespons potensi “gunungan” yang sampah yang bisa timbul usai Lebaran. Kampanye itu ditandai dengan menyediakan sejumlah kotak pengumpulan botol plastik bekas pakai (drop box) di beberapa rest area pada ruas jalan tol pulau Jawa. “Kami ingin mengedukasi lebih banyak masyarakat Indonesia agar mengubah perilaku serta meningkatkan keterlibatan dalam mengurangi, mengelola, dan memilah sampah, khususnya sampah plastik,” ujarnya.