Muhadjir: Brain Drain Bikin SDM Daerah Tak Berkembang
- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong pemerintah daerah mampu menciptakan pendidikan yang berdaulat. Hal itu untuk mencegah terjadinya migrasi otak (brain drain) atau perginya talenta-talenta hebat daerah dari tanah kelahirannya.
Nasional
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong pemerintah daerah mampu menciptakan pendidikan yang berdaulat. Hal itu untuk mencegah terjadinya migrasi otak (brain drain) atau perginya talenta-talenta hebat daerah dari tanah kelahirannya.
Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Seminar Kebangsaan dengan tema “Kedaulatan Pendidikan Nasional” yang digelar oleh Forum Gerakan Peduli Bangsa Sulawesi Utara di Novotel Manado pada Sabtu, 19 Agustus 2023.
Menurutnya, terjadinya migrasi otak besar-besaran di suatu daerah mengakibatkan sumber daya manusia di daerah tersebut akan mengalami stagnasi, bahkan kemunduran. Oleh sebab itu, ia menghimbau pemerintah daerah harus menjadikan pendidikan sebagai titik utama untuk memajukan daerah.
“Harus diantisipasi jangan sampai terjadi migrasi otak (brain drain), otak-otak cerdas, otak-otak berbakat, talenta-talenta hebat daerah harus bertahan memajukan daerahnya,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip pada Senin, 21 Agustus 2023.
- ESG: Gambaran Umum, Indikator dan Ruang Lingkup ESG (Part 2 - Habis)
- Tidur Siang Berdampak Pada Perkembangan Kognitif Anak, Ini Penjelasannya!
- Berencana Pindah ke Bali? Berikut 5 Rekomendasi Kawasan Terbaik untuk Tinggal
Ia juga meminta pemerintah daerah tidak berpangku tangan kepada pemerintah pusat karena pendidikan merupakan urusan konkuren yang menjadi tanggung jawab dan wewenang daerah. Untuk itu, pemerintah daerah harus menyadari bahwa pendidikan yang ada diwilayahnya akan menentukan masa depan daerah itu sendiri.
Karena pemerintah pusat telah memberikan dukungan untuk menetapkan alokasi anggaran pendidikan sebanyak 20% baik dari anggaran pusat maupun daerah, maka kepedulian dan keseriusan dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang merata sebetulnya menjadi tolak ukur dari indeks pembangunan manusia.
“Semua harus terlibat, lintas dinas, karena ada sekolah di bawah Kementerian Agama, Kemendikbudristek, serta pendidikan keterampilan non formal lain. Harus betul-betul dikordinasikan dengan baik agar dapat membangun harmonisasi dan orkestrasi di dalam upaya kita untuk memajukan SDM di masing-masing daerah,” jelasnya.