Mulai dari Persimpangan Tersibuk di Dunia, Inilah Fakta Menarik Tokyo
- Pernahkah Anda mendengar segala hal yang perlu diketahui tentang ibu kota Jepang yang penuh warna ini? Mulai dari hotel robot hingga persimpangan tersibuk di dunia.
Dunia
JAKARTA - Pernahkah Anda mendengar segala hal yang perlu diketahui tentang ibu kota Jepang yang penuh warna ini? Mulai dari hotel robot hingga persimpangan tersibuk di dunia. Simak artikel berikut untuk mengulik fakta seputar Tokyo ini!
Tokyo Dulunya Bernama Edo Selama Waktu yang Sangat Lama
Tokyo pernah menjadi desa nelayan kecil bernama Edo. Didirikan pada tahun 1603, kota ini akhirnya menjadi pusat pemerintahan untuk kediktatoran Tokugawa, tetapi masih dikenal sebagai Edo hingga abad ke-19. Pada tahun 1890, selama Restorasi Meiji, kota ini kemudian diubah menjadi Toyo, yang berarti Ibu kota Timur dalam bahasa Inggris.
- GoTo Financial Luncurkan Hardware Moka Prime untuk Dukung Aktivitas UMKM
- LX International Resmi Kuasai 60 Persen Saham Emiten Nikel (NICE)
- Didorong Fenomena ‘Sell The News’, Bitcoin Merosot Setelah Persetujuan ETF
Tidak ada aturan resmi yang menjadikan Tokyo sebagai ibu kota Jepang. Bahkan, beberapa penduduk Kyoto bersikeras kota bekas ibu kota kerajaan adalah ibu kota yang sah.
Persimpangan Tersibuk di Dunia
Persimpangan Shibuya adalah persimpangan tersibuk di Tokyo dan dunia. Ada 7 penyeberangan dari kedua sisi jalan dan sebanyak 2.500 orang melintasi persimpangan setiap kali lampu berubah menjadi hijau.
Penduduk setempat menyebut momen ini sebagai perebutan yang luar biasa. Pemandangan mobil-mobil yang berhenti ke segala arah untuk memberi jalan bagi gelombang besar pejalan kaki sangat memukau.
Memiliki Sebuah Hotel yang Dikelola oleh Robot
Hen na Hotel di Tokyo Ginza adalah hotel pertama dan satu-satunya di dunia yang dijalankan oleh robot. Cocok untuk para pelancong yang kurang suka kontak dengan manusia setelah seharian berwisata, hotel ini memiliki staf robot multibahasa. Mereka dapat menolehkan kepala, berkedip, dan membawa barang bawaan.
‘Henn’ berarti ‘mengubah,’ yang mencerminkan komitmen hotel ini menuju evolusi dalam mencari sensasi dan kenyamanan yang luar biasa di luar batas biasa. Ada juga penguncian pintu tanpa kunci dan akses melalui pengenalan wajah serta WiFi gratis.
Tokyo juga memiliki restoran robot. Di Shinjuku, Anda dapat mengunjungi Robot Restaurant untuk melihat pertunjukan monster robot, penari, dan laser sambil menikmati bento box.
Ada Lampu Anti Bunuh Diri di Stasiun Metro Tokyo
Pada tahun 2009, pihak berwenang memasang lampu berwarna biru di stasiun kereta dalam upaya mencegah bunuh diri. Pada tahun 2013, sebuah makalah ilmiah mengungkap lampu tersebut berhasil, dengan penurunan kasus bunuh diri sebanyak 84%.
Diketahui bahwa cahaya biru dapat membawa orang yang mengalami tekanan psikologis ke keadaan relaksasi lebih cepat.
Anda dapat Membeli Hampir Segalanya dari Mesin Penjual Otomatis di Tokyo
Hamburger? Mudah. Payung? Tidak masalah. Kaldu ikan? Perikasa mesin penjual otomatis. Tokyo adalah ibu kota mesin penjual otomatis di dunia. Setidaknya ada satu setiap 12 meter di Tokyo, dengan rata-rata satu mesin penjual otomatis untuk setiap 23 orang.
Beberapa mesin penjual otomatis paling menarik termasuk Natto Kobo Sendaiya yang mengeluarkan natto (kacang kedelai yang difermentasi), mesin penjual otomatis pisang, dan mesin penjual otomatis ‘misteri’ yang, seperti namanya, mendistribusikan objek ‘misteri’ yang dibungkus dengan kertas putih.
Menjadi Kota dengan Jumlah Bintang Michelin Terbanyak di dunia
Tokyo telah mempertahankan gelarnya selama lebih dari satu dekade. Kota ini memiliki jumlah bintang Michelin terbanyak di dunia, dengan total 212 restoran yang mendapatkan bintang Michelin.
Terdapat 14 restoran dengan tiga bintang, 42 restoran dengan dua bintang, dan 158 restoran dengan satu bintang. Kanda, Quintessence, dan Joël Robuchon adalah tiga restoran tiga bintang paling terkenal di dunia.
Memiliki Menara Eiffel Sendiri
Salah satu menara berdiri bebas tertinggi di Tokyo, yaitu Tokyo Tower, terinspirasi dari Menara Eiffel. Dibangun pada tahun 1958, menara ini mencapai ketinggian 90 m (295 kaki), menjadikannya lebih tinggi dari Menara Eiffel itu sendiri.
- Produksi Mineral 2023 Tak Capai Target, Emas Drop Hanya 83 Ton
- Mengenal Orca, Kapal Selam Robot Milik US Navy
- Kemenkeu Pangkas Pajak Jasa Kesenian dan Hiburan jadi 10 Persen, Ini Detailnya
Pihak berwenang melukis ulang struktur tersebut dengan warna oranye dan putih untuk mematuhi regulasi udara. Menara ini memiliki kontrol utama atas wilayah metropolitan Tokyo, menyiarakan sinyal televisi, penerimaan dan transmisi radio FM, transmisi informasi lalu lintas, serta pengumpulan data cuaca dan polusi udara.
Tokyo Sky Tree kini menjadi menara tertinggi di dunia. Dengan tinggi 634 meter (2080 kaki), menara ini juga merupakan struktur tertinggi kedua di dunia setelah Burj Khalifa, yang memiliki tinggi 829,8 meter (2772 kaki). Firma arsitektur Jepang, Nikken Sekkei, merancang struktur yang menjulang tinggi ini.