Mulai Pulih, Kapitalisasi Pasar Real Estate Global Tembus Rp4.646 Kuadriliun
- Berdasarkan hasil riset Savills Indonesia, nilai pasar properti untuk sektor real estate di dunia pada 2020 mencapai US$325,5 triliun
Dunia
JAKARTA – Properti menjadi salah satu pilihan investasi yang paling diminati. Hal ini disebabkan oleh nilainya yang cenderung naik sehingga dianggap menguntungkan.
Berdasarkan hasil riset Savills Indonesia, nilai pasar properti untuk sektor real estate di dunia pada 2020 mencapai US$325,5 triliun atau setara Rp4.646 kuadriliun (kurs Rp14.200 per dolar Amerika Serikat). Jumlah tersebut meningkat 5% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan 2019.
Adapun perumahan menjadi penyumbang tertinggi, yakni mencapai 79%. Presentase tersebut meningkat 8% sepanjang tahun mencapai US$258,5 triliun. China menyumbang 30% dari total nilai perumahan global.
“Perumahan merupakan pasar properti yang paling berharaga di China, karena menjadi rumah bagi 1,4 miliar orang,” ujar Director Research Savills World Paul Tostevins dalam risetnya, Senin, 27 September 2021.
- RUPSLB Besok, Saham Go Private Bentoel Dipatok Rp1.000 Selembar
- Kurs Dollar Hari Ini: Rupiah Diramal Perkasa ke Rp14.200
- Indosurya: IHSG Masih Fase Konsolidasi, 7 Saham Bisa jadi Pertimbangan Trading
Menurutnya, total nilai perumahan di negara tersebut tumbuh sebesar 13% pada 2020, didorong oleh pertumbuhan harga yang kuat, serta pengiriman pasokan baru.
Selanjutnya, AS mengikuti dengan sumbangan 11% dari nilai perumahan dunia. Sisanya, negara-negara seperti Jepang, Jerman, Inggris, Prancis, Korea Selatan, Kanada, Italia dan Australia merupakan deretan penyumbang mayoritas dari total perumahan global.
Namun, di sisi lain properti dengan perumahan komersial turun 5% pada tahun lalu. Nilainya menjadi US$32,6 triliun seiring dengan ekonomi global yang terkontraksi lebih dari 3%.
“Meskipun demikian, pemilik properti komersial bertahan selama gelombang pertama pandemi. Aset terbaik di kelasnya terus diperdagangkan dengan nilai yang berkelanjutan,” tambah Paul.
Mengingat pertumbuhan ekonomi global yang menunjukkan pemulihan, Paul memperkirakan properti komersial bisa mencapai titik tertinggi pada akhir tahun ini.
Dengan demikian, kondisi pasar properti bisa membalikkan penurunan pada tahun lalu sehingga mampu mendorong total nilai komersial menjadi U$34,3 triliun pada akhir tahun.