<p>Mitra Driver Gojek menunggu customer di dekat logo Bank Jago di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa, 16 Februari 2021. Foto: Panji Asmoro/TrenAsia</p>
Fintech

Mulai Sinergi, Kini Bayar Non Tunai di Gojek Pakai Kantong Bank Jago

  • Setelah resmi berinvestasi di PT Bank Jago Tbk (ARTO) pada Desember 2020, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) akan memulai tahap awal kolaborasinya dengan membuka metode pembayaran non tunai baru melalui Kantong Jago.

Fintech

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Setelah resmi berinvestasi di PT Bank Jago Tbk (ARTO) pada Desember 2020, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) akan memulai tahap awal kolaborasinya dengan membuka metode pembayaran non tunai baru melalui Kantong Jago.

Dengan fitur tersebut, para nasabah Bank Jago dapat menggunakannya sebagai sumber dana untuk membayar berbagai layanan seperti transportasi, makanan dan minuman, hingga tagihan di aplikasi Gojek. 

Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita menjelaskan bahwa integrasi tahap awal dengan aplikasi Jago semakin melengkapi opsi pembayaran non tunai yang tersedia di aplikasi Gojek. 

Menurutnya, nasabah Bank Jago semakin mudah bertransaksi tanpa perlu top up saldo, karena setiap transaksi akan langsung melakukan debet sumber dana di Kantong Jago yang terhubung dengan aplikasi Gojek. 

“Kemitraan ini akan terus menghadirkan berbagai inovasi dan kemudahan dalam layanan keuangan digital ke depannya, salah satunya pembukaan akun Bank Jago yang akan bisa dilakukan langsung dari aplikasi Gojek,” ujarnya di Jakarta, Kamis, 22 Juli 2021.

Direktur Kepatuhan sekaligus Sekretaris Perusahaan Bank Jago, Tjit Siat Fun menyebut integrasi fase awal dua aplikasi ini akan memberikan banyak manfaat sekaligus pengalaman baru bagi nasabah dalam bertransaksi. Baginya, integrasi ini turut mendisiplinkan nasabah dalam mengatur keuangannya. 

“Aplikasi Jago memungkinkan nasabah memiliki banyak kantong untuk tujuan berbeda-beda. Seperti kantong untuk dana liburan, investasi, pendidikan dan belanja. Nasabah juga bisa membuat satu kantong khusus yang terhubung dengan Gojek,” jelasnya.

Sebagai contoh, nasabah Bank Jago memiliki penghasilan Rp10 juta per bulan. Dari penghasilan tersebut, sebanyak 50% atau Rp5 juta dialokasikan untuk biaya hidup selama sebulan, seperti transportasi sehari-hari dengan Gojek, atau pengeluaran untuk membeli makanan melalui GoFood. 

Dengan gambaran tersebut, nasabah bisa memisahkan dana tersebut ke kantong khusus yang terhubung dengan aplikasi Gojek tanpa bercampur aduk dengan sumber dana untuk tujuan lainnya. Isi kantong ini akan terdebet secara otomatis setiap nasabah bertransaksi di aplikasi Gojek. 

“Jadi, selain tidak perlu buang waktu dan biaya untuk top up saldo, nasabah juga dapat mengecek riwayat transaksi di kantong khusus tersebut secara detail dan terperinci,” tambah Siat Fun.

Nila menambahkan, Gojek dan Bank Jago mendeskripsikan integrasi aplikasi fase awal ini sebagai tonggak bersejarah kedua pihak. Integrasi aplikasi juga membawa pelayanan nasabah ke level lebih tinggi. 

“Kami percaya kolaborasi ini akan terus membuka akses layanan keuangan digital yang mudah kepada seluruh lapisan masyarakat dan mempercepat inklusi keuangan di Indonesia,” tutup Nila.