<p>Manajemen emiten Grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL) saat RUPS / Dok. Perseroan</p>
Korporasi

Multipolar (MLPL) Ganti Nama Jadi MPC, Fokus Investasi ke Sektor Teknologi

  • Emiten investasi multi sektor milik Grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL) akan melakukan transformasi strategi perusahaan dengan mempertajam fokus investasi pada perusahaan-perusahaan sektor teknologi dengan menggunakan nama baru, yakni MPC.
Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten investasi multi sektor milik Grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL) akan melakukan transformasi strategi perusahaan dengan mempertajam fokus investasi pada perusahaan-perusahaan sektor teknologi dengan menggunakan nama baru, yakni MPC. 

Selain mengganti nama, perseroan juga akan meluncurkan logo baru yang merepresentasikan perubahan semangat, filosofi, dan arah perusahaan. Proses transformasi ini sejalan dengan semangat perseroan untuk mendukung dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia. 

Presiden Direktur sekaligus CEO MPC Adrian Suherman mengatakan, melalui transformasi ini, pihaknya ingin memastikan perseroan terus berada di titik pusat revolusi digital yang saat ini sedang berlangsung di Indonesia melalui serangkaian strategi investasi yang tengah diusung. 

“Transformasi MPC juga semakin mempertegas kepercayaan dan komitmen perusahaan untuk dapat merangkul lebih banyak start up lokal maupun regional yang memiliki kapasitas untuk memberdayakan dan membawa manfaat nyata bagi lebih banyak masyarakat Indonesia,” dikutip dari keterangan resmi, Rabu, 15 Desember 2021.

Seperti diketahui, perseroan telah melakukan investasi di sejumlah start up teknologi, seperti OVO, Sociolla, dan Ruangguru pada tahap pendanaan yang beragam, baik secara langsung maupun melalui Venturra Capital, salah satu perusahaan portofolio MPC. 

Menurut laporan “e-Conomy SEA 2021” yang disusun oleh Google, Temasek Holdings dan Bain & Co, nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi akan mencapai US$70 miliar pada tahun 2021. 

Laporan yang sama juga memprediksi ekonomi digital Indonesia akan terus tumbuh hingga mencapai nilai US$330 milar pada tahun 2030, menjadikan Indonesia salah satu pusat ekonomi digital terbesar di dunia. 

4 Pilar Utama dalam Strategi Investasi

Guna mencapai visi perseroan untuk dapat memberdayakan lebih banyak perusahaan teknologi masa depan yang dapat merombak tatanan industri, MPC bakal mengandalkan empat pilar utama dalam menjalankan strategi investasinya.

Di antaranya pendanaan tahap awal (early stage), pendanaan tahap pengembangan dan lanjutan (growth and later stage), digitalisasi perusahaan-perusahaan portfolio MPC, serta peningkatan peran perusahaan sebagai mitra lokal pilihan bagi perusahaan teknologi berskala global.

Strategi investasi MPC juga akan ditopang oleh dewan direksi yang memiliki pengalaman luas dalam mengevaluasi, membangun, mengembangkan (scaling) dan mendanai berbagai perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. 

Selain Adrian Suherman, dewan direksi MPC juga diperkuat oleh nama-nama seperti Rudy Ramawy, Fendi Santoso, Jerry Goei, dan Agus Arismunandar yang sebelumnya menjabat berbagai posisi kepemimpinan di perusahaan seperti Google Indonesia, Northstar Group, A.T. Kearney, OVO, dan Accenture.