<p>Manajemen emiten Grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL) saat RUPS / Dok. Perseroan</p>
Korporasi

Multipolar (MLPL) Milik Grup Lippo Telan Kerugian Rp60,66 Miliar pada 2022

  • Emiten investasi milik Grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL) menelan pil pahit untuk kinerja keuangan tahun buku 2022

Korporasi

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Emiten investasi milik Grup Lippo, PT Multipolar Tbk (MLPL) menelan pil pahit untuk kinerja keuangan tahun buku 2022.

Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia, Senin 20 Maret 2023, perseroan mencatatkan rugi periode berjalan sebesar Rp60,66 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, MLPL masih mampu meraih laba bersih senilai Rp25,99 miliar.

Sejurus, laba per saham dasar ikut susut menjadi Rp10 per lembar dari sebelumnya Rp14. 

Meski merugi, pendapatan MLPL sejatinya naik dari Rp10,31 triliun menjadi Rp10,85 triliun pada akhir tahun lalu. Perinciannya, pos penjualan eceran dan distribusi naik menjadi Rp7,05 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp6,92 triliun. 

Selain itu, pos teknologi informasi juga mengalami pertumbuhan penjualan menjadi Rp2,47 triliun dari semula Rp1,90 triliun. 

Sayangnya, pertumbuhan penjualan diiringi oleh beban pokok penjualan barang dan jasa. Pada pos ini, beban tercatat naik menjadi Rp8,94 triliun dari semula pada 2021 Rp8,45 triliun. Tahun lalu, ongkos untuk eceran dan distribusi naik jadi Rp5,72 triliun dari sebelumnya Rp5,48 triliun.

Sedangkan teknologi informasi juga menelan lebih banyak biaya dari semula Rp2,55 triliun pada 2021 menjadi Rp2,85 triliun tahun lalu. 

Menariknya, meski mengalami kerugian, MLPL menambah alokasi untuk gaji dan tunjangan karyawan. Dalam laporan keuangan tertera, perusahaan mengeluarkan uang senilai Rp943,45 miliar. Gaji dan tunjangan 2022 naik 9,76% dari periode yang sama tahun lalu Rp859,52 miliar. 

Dari segi utang, MPLP terekam mengurangi total pinjaman bank dari Rp3,4 triliun di tahun sebelumnya menjadi Rp2,2 triliun yang sebagian besar dilakukan melalui percepatan pembayaran utang. Hal ini berdampak pada penurunan signifikan atas beban bunga. 

Hasilnya, liabilitas perusahaan menyusut jadi Rp8,35 triliun dari sebelumnya Rp10,23 triliun pada 2021. Sementara ekuitas MLPL meningkat jadi Rp4,48 triliun dari tahun sebelumnya Rp4,52 triliun. Terbaru, jumlah aset perseroan terkoreksi 12,98% menjadi Rp12,84 triliun dari 2021 Rp14,76 triliun.