Mumi Ini Memiliki Jantung dan Lidah Emas, Otaknya Diganti Resin
- Mumi seorang remaja yang memiliki hati emas telah dibuka secara digital sekitar 2.300 tahun setelah dia dimakamkan.
Tekno
Kairo-Mumi seorang remaja yang memiliki hati emas telah dibuka secara digital sekitar 2.300 tahun setelah dia dimakamkan.
Mumi itu diperkirakan berusia 14 atau 15 tahun ketika dia meninggal. Pemeriksaan melalui CT scan mengungkapkan sejauh mana keluarganya berusaha untuk memastikan perjalanannya yang aman ke alam baka.
Orang Mesir kuno percaya bahwa ketika orang mati, roh mereka melakukan perjalanan berbahaya ke dunia lain di mana karakter mereka akan diadili. Untuk memastikan selamat, remaja ini dimakamkan dengan 49 jimat. Termasuk hati dan lidahnya diganti dengan emas.
- Kenali Formula Copywriting 4U, Bikin Konten Kian Menarik!
- Sejarah Koperasi, Berawal Dari Gerakan Buruh di Rochdale Inggris
- Diterapkan di 14 Pelabuhan Sepanjang 2022, NLE Hemat Biaya Logistik hingga Rp191,3 Miliar
Mumi tersebut berasal dari periode Ptolemeus, ketika Mesir diperintah oleh dinasti dengan nama yang sama. Dia ditemukan di pemakaman yang digunakan antara sekitar 332 dan 30 SM di Nag el-Hassay di Mesir selatan selama Perang Dunia I, tetapi tidak diperiksa di ruang bawah tanah Museum Mesir Kairo sampai sekarang.
Berkat temuan studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Medicine, mumi tersebut dipindahkan ke ruang pameran utama dengan julukan "Golden Boy” alias Si Anak Emas.
Mumi tidak hanya dihiasi dengan 49 jimat yang mencerminkan status kelas atas, dia juga mengenakan topeng berlapis emas, pelapis dada di tubuhnya, dan sepasang sandal.
"Sandal itu mungkin dimaksudkan untuk memungkinkan bocah itu keluar dari peti mati," kata Dr Sahar Saleem, profesor kedokteran di Universitas Kairo dan penulis utama studi tersebut sebagaimana dikutip Sky News Selasa 24 Januari 2023..
"Menurut Kitab Ritual Orang Mati orang Mesir kuno, jenazah harus memakai sandal putih untuk menjadi saleh dan bersih sebelum membaca ayat-ayatnya."
Mumi itu ditempatkan di dalam dua peti mati dengan bagian dalam terbuat dari kayu, sedangkan bagian luarnya bertuliskan Yunani. "Orang Mesir kuno terpesona oleh tanaman dan bunga dan percaya bahwa mereka memiliki efek sakral dan simbolis,” tulis Dr Saleem berkata.
Selain jantungnya diangkat, otak anak laki-laki itu juga dikeluarkan melalui hidungnya. Tapi otak diganti dengan resin bukan emas. Giginya dalam kondisi baik, tanpa bukti penyakit atau gigi berlubang.
Para peneliti tidak dapat mengidentifikasi penyebab kematian di luar penyebab alami.