CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin (kedua kiri) dan Direktur Shopee Indonesia Christin Djuarto (kanan) mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 15 September 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Mundur Dari Bukalapak, Rachmat Kaimuddin Diisukan Bakal Mengisi Kursi di Kabinet Jokowi

  • Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak Rachmat Kaimuddin dikabarkan akan segera beralih posisi ke pemerintahan
Korporasi
Anov

Anov

Author

JAKARTA - Keberhasilan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), salah satu perusahaan e-commerce terbesar di Asia Tenggara itu, melakukan IPO (Initial Public Offering) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ternyata berdampak besar terhadap Rachmat Kaimuddin.

Hanya empat bulan setelah Bukalapak listing saham di BEI pada 6 Agustus 2021, Chief Executive Officer (CEO) Bukalapak itu dikabarkan akan segera beralih posisi ke pemerintahan.

"Pak Rachmat diminta pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) untuk membantu beliau di pemerintahan. Posisinya sebagai apa, minggu depan akan lebih jelas informasinya," ungkap sumber TrenAsia.com yang mengetahui informasi tersebut Rabu, 29 Desember 2021.

Menurut sumber yang sama, atas permintaan Presiden itulah Rachmat kemudian mengundurkan diri dari posisinya sebagai orang nomor satu di Bukalapak.

"Tidak ada isu lain terkait mundurnya pak Rachmat. Karena negara memanggil, tentu beliau mesti mengambil keputusan. Dan itulah yang terjadi hari ini (mengundurkan diri)," imbuh sumber tersebut.

Sejauh ini belum diketahui di pos apa nantinya Rachmat Kaimuddin akan membantu Presiden. Tapi jika melihat rekam jejaknya yang selama ini banyak fokus terhadap sektor usaha kecil atau UMKM, posisi itulah yang akan dipercayakan pada pria kelahiran Makassar, 15 April 1979 itu.

Karir anak muda ini memang cemerlang. Setelah menyelesaikan kuliah di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Boston, pada 1998-2001, dan meraih gelar BSc, Rachmat memperoleh gelar MBA dari Stanford University, California (2006-2008).

Rachmat memulai karirnya sebagai Senior Associate di Boston Consulting Group. Ia sempat mengenyam posisi di berbagai perusahaan top. Seperti konsultan di IFC, Managing Director PT Cardig Air Services, Prinsipal di Quvat Management Pte. Ltd., dan Vice President di Baring Private Equity Asia.

Lama berkerja di perusahaan asing, Rachmat akhirnya bergabung dengan Bosowa Group. Pada Juni 2014, dia ditunjuk menjadi Chief Financial Officer PT Bosowa Corporindo hingga 2018.

Selama periode tersebut Rachmat juga merangkap menjadi Managing Director PT Semen Bosowa Maros dan Komisaris Bank Bukopin. Pada Mei 2018, ia ditunjuk menjadi Direktur Bank Bukopin yang sahamnya dikuasai oleh Bosowa Group.

Prestasi terbesar Rachmat tentunya membawa Bukalapak sebagai unicorn pertama di Indonesia yang tercatat di Bursa dengan rekor dana yang diraih mencapai Rp21,9 triliun.

VP of Corporate Secretary Bukalapak, Perdana Arning Saputro (Deno) dalam pernyataannya mengatakan, Bukalapak telah menerima surat pengunduran diri dari Direktur Utama Bukalapak, Rachmat Kaimuddin pada tanggal 28 Desember 2021 yang akan berlaku efektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.